Jakarta (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (14/4) menggelar acara doa bersama lintas agama untuk perdamaian pada kesempatan istimewa, yaitu ketika umat Kristiani dan Yahudi memperingati Paskah, umat Islam menjalani puasa Ramadhan, dan umat Sikh merayakan Vaisakhi.

Dalam pidato sambutannya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa saat ini, perdamaian dunia sangat dibutuhkan lebih dari waktu-waktu sebelumnya.

"Perang dan konflik menimbulkan kehancuran, kemiskinan, dan kelaparan, serta memaksa puluhan juta warga mengungsi. Kekacauan iklim ada di mana-mana. Dan bahkan negara-negara yang damai pun dicengkeram oleh jurang kesenjangan dan polarisasi politik," tutur Guterres.

"Di tengah perpecahan yang begitu buruk, hari ini kita berkumpul di sini untuk tujuan yang sama. Kita berkumpul pada momen unik, pada Jumat terakhir bulan Ramadan, pada saat umat Kristen memperingati Paskah, umat Yahudi merayakan akhir Paskah mereka, dan umat Sikh merayakan Festival Vaisakhi. Bahkan kalender pun mengirimkan pesan persatuan, untuk bersatu bagi umat manusia, bersatu bagi planet kita, dan bersatu bagi perdamaian," kata Guterres.

"Hari ini, pada momen pembaruan lintas agama yang penuh berkah ini, mari kita memanjatkan doa dan menyuarakan perdamaian, bintang pemandu dan tujuan kita yang paling berharga. Mari kita berpegang teguh pada keyakinan bersama yang mempersatukan umat manusia. Mari kita bersatu sebagai masyarakat dan negara. Mari kita berdoa untuk perdamaian," ujar Guterres.

Sambutan Guterres itu diikuti dengan doa untuk perdamaian dari para tokoh agama Buddha, Kristen, Hindu, Islam, dan Sikh.

Acara tersebut digelar di depan patung The Knotted Gun di Visitor's Plaza, yang merupakan simbol perdamaian paling terkenal di lingkungan PBB.


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023