Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyatakan gempa bumi yang berpusat di wilayah Kabupaten Tuban pada Jumat (14/4) sore menyebabkan sebuah rumah roboh di kawasan Kabupaten Trenggalek.

"Tidak ada korban jiwa. Gempa bumi di Tuban hanya menyebabkan sebuah rumah roboh di Kabupaten Trenggalek," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa yang terjadi di Tuban akibat aktivitas subduksi.

Gempa dengan Magnitudo 6,6 tersebut terjadi pada pukul 16.55 WIB pada posisi 70 kilometer barat laut Tuban di kedalaman 632 kilometer.

Baca juga: BPBD: Satu rumah di Jember rusak akibat gempa bumi Tuban

Baca juga: BMKG: Kedalaman sumber gempa Laut Jawa berdampak meluasnya guncangan

Getaran gempa dirasakan masyarakat di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jatim, termasuk Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Sidoarjo, Malang, hingga Pacitan dan Trenggalek.

Pendataan yang dilakukan BPBD Jatim memastikan tidak ada korban luka-luka maupun meninggal dunia, kecuali hanya sebuah unit rumah yang roboh di wilayah Kabupaten Trenggalek.

"Meski kekuatannya sebesar 6,6 magnitudo, mungkin karena pusat gempa lokasinya cukup jauh dan sangat dalam sehingga tidak menimbulkan korban baik luka-luka maupun meninggal dunia. Kerusakan lainnya akibat gempa juga tidak ada," ujar Kalaksa BPBD Gatot Soebroto.

Menurut hasil pendataan BPBD Jatim, Gatot menjelaskan, rumah di Trenggalek yang berjarak sekitar 200 kilometer atau lebih dari pusat gempa di Tuban bisa roboh karena kondisi sebelumnya sudah rusak tergolong cukup parah.

"Sebenarnya rumah ini sudah ditinggalkan cukup lama dalam kondisi rusak yang terbilang cukup parah. Getaran gempa akhirnya mempercepat rumah jadi roboh," ucapnya.

Baca juga: Gempa Tuban dirasakan hingga 28 kabupaten/kota di Jawa Timur

Baca juga: Akademisi: Sejarah gempa besar di perairan Tuban perlu dipelajari

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023