Kita siap untuk melayani masyarakat dalam momentum mudik Lebaran, melibatkan seluruh pihak

Tarakan (ANTARA) - Posko Koordinasi Angkutan Udara Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah didirikan di bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, guna menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2023.

"Posko Angkutan Udara Lebaran tahun ini akan dilaksanakan selama 19 hari, mulai hari ini 14 April sampai dengan 2 Mei 2023 yang melibatkan instansi dan mitra kerja terkait di Bandar Udara Juwata Tarakan," kata Kepala UPBU Juwata Tarakan Bambang Hartarto di Tarakan, Jumat.

Baca juga: Landasan Bandara Juwata diperpanjang

Hal tersebut disampaikan usai memimpin apel pembukaan Posko Koordinasi Angkutan Udara Lebaran di halaman Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan.

“Kita siap untuk melayani masyarakat dalam momentum mudik Lebaran, melibatkan seluruh pihak. Kita harap pelaksanaan pengendalian dan pemantauan operasional penerbangan serta pelaporan data berjalan dengan baik dan lancar,” kata Bambang.

Selain itu, semua unsur yang bertugas perlu memiliki pemahaman dan persepsi yang sama atas ketentuan pengendalian mobilitas dan implementasi di lapangan.

Para petugas posko juga diharapkan melaksanakan tugas posko dengan penuh tanggungjawab dan menjalankan program 3S+1C (Safety, Security, Services+Compliance). sebaik-baiknya dengan berpegang teguh pada protokol kesehatan.

Semua pihak juga diimbau berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan ke media atau publik karena kita harus menjaga wibawa pemerintah, jangan sampai terkesan kontradiktif dan egosentris.

Tetap melaksanakan kegiatan inspeksi harian secara terpadu (pavement, obstacle, lighting, strip, shoulder, FOD, genangan air, keberadaan hewan/burung, pergerakan orang dan kendaraan dan lain-lain) pada daerah pergerakan pesawat udara dan area sisi udara.

Dengan memperhatikan potensi masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada masa Lebaran 2023, ia meminta seluruh pihak harus siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik.

Bambang juga meminta untuk memastikan kemampuan dan kapasitas operasi bandar udara terkait fasilitas, personel dan prosedur pengendalian transportasi udara.

“Kepada segenap aparat dan petugas baik yang berada di posko maupun di lapangan harus siap dengan langkah-langkah antisipatif terhadap segala potensi kemungkinan dinamika transportasi udara yang terjadi di Bandra Juwata dan melaksanakan tugas dengan baik," katanya.

Serta kesabaran yang senantiasa memposisikan diri sebagai Pelayan Masyarakat yang dapat diandalkan dengan mengedepankan aspek Safety, Security, Services and Compliance (3S+1C).

Baca juga: 8,2 kg sabu diamankan dari Bandara Juwata Tarakan

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023