Jakarta (ANTARA News) - Polisi menyatakan seorang terduga teroris yang ditangkap di Purbalingga, Minggu pagi, adalah dari kelompok jaringan Farhan yang pernah disergap Densus 88 dan tewas pada September 2012 di Solo, Jawa Tengah.

"Tersangka dengan inisial AZ terkait dengan kelompok Farhan yang melempar granat di Pos Polisi Gladak," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.

AZ ditangkap pukul 05.30 WIB oleh Densus 88 di Gemuruh, Kelurahan Purbalingga Lor, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Terduga teroris tersebut diketahui bernama Ali Zaenal Abidin (20) yang adalah santri pondok pesantren Al Suchty, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga.

Sekelompok laki-laki menggunakan mobil Kijang Inova berpelat nomor Purbalingga membawa tersangka saat dia berbelanja sayuran bersama empat rekannya di pasar kecil dekat pondok pesantren, sekitar pukul 07.00 WIB.

"Kejadiannya begitu cepat. Sekelompok laki-laki itu menodongkan pistol ke arah Ali dan menyeretnya ke dalam mobil," kata seorang pedagang sayuran.

Keempat teman Ali segera kembali ke ponpes yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, lalu segera menuju Polres Purbalingga dengan mengendarai sepeda motor untuk melaporkan kejadian iyang dialami Ali itu.

Kepada wartawan, pengasuh Ponpes Al Suchary, Ahmad Toha Husein, menjelaskan bahwa Ali Zaenal Abidin berasal dari Ngruki, Sukoharjo, dan baru dua bulan menjadi santri di ponpesnya.

"Ali adalah santri yang cerdas dan selama mondok di sini, dia tidak menunjukkan adanya perilaku yang mencurigakan. Kami sangat terkejut, dia sampai bisa berurusan dengan Densus 88," katanya.

Dia telah menginformasikan penangkapan Ali ini kepada keluarganya di Ngruki. Dia juga mengaku kecolongan karena ada santri yang ditangkap Densus 88.

Farhan adalah satu dari dua terduga teroris yang tewas saat disergap Agustus lalu di Solo. Dia diduga kuat terlibat dalam aksi teror di Solo sebelumnya, seperti insiden penembakan Pos Polisi Singosaren pada 30 Agustus malam yang menewaskan seorang polisi dan pelemparan granat ke pos polisi.


(J010*I029/M029)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012