Brigade Liwa al-Tawhid mengumumkan di halaman Fcebooknya tentang kematian Kolonel Yusef al-Jader (Abu Furat) dalam pertempuran.
Abu Furat tewas dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah yang berusaha menghalau pemberontak yang berupaya "membebaskan " satu akademi militer penting di Muslimiyeh, utara kota Aleppo.
Abu Furat yang pernah memimpin satu brigade tank dalam angkatan darat Suriah, membelot dan bergabung dengan pemberontak setelah menempatkan istri dan anak-anaknya di satu daerah aman.
Setelah bergabung dengan Liwa al-Tawhid, brigade yang punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, Abu Furat menjadi komandan operasi-operasi militer di Aleppo.
Ia sering bertempur di garis-garis depan dari medan-medan tempur penting seperti Salaheddin dan Seif al-Dawla,di kota Aleppo.
Abu Furat disenangi oleh para pendukungnya.
"Saya mengusulkan sgsr Akademi Infantri itu diubah namanya menjadi Sekolah Pahlawan Abu Furat," kata seorang yang menulis dalam satu komentar yang dikirim ke halaman Facebook Liwa al-Tawhid.
Abu Furat disambut baik dan memberikan perlindungan kepada beberapa tim AFP yang meliput konflik Suriah di Aleppo.
Pada Sabtu, pemberontak hampir meraih satu kemenangan penting ketika mereka menguasai daerah luas akademi militer itu, kata kelomok pemantau Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.
"Ini adalah salah satu dari akademi--akademi militer paling penting di Suriah," kata direktur Observatorium itu Rami Abdel Rahman.
Pasukan Pengawal Republik dikirim oleh helikopter dalam usaha menghalau pemberontak, kata kelompok pemantau itu.
Menurut Observatorium itu, sejumlah besar tentara dan pemberontak tewas dalam pertempuran di sekitar akademi itu.
(H-RN)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012