Vientiane (ANTARA) - Jalur Kereta Laos-China pada Kamis (13/4) resmi meluncurkan layanan kereta penumpang lintas perbatasan yang menghubungkan ibukota Laos, Vientiane, dengan Kunming --ibukota Provinsi Yunnan, China.
Pada hari peresmian, kereta bersejarah tersebut meninggalkan Vientiane pukul 8 pagi waktu setempat dengan ditumpangi oleh Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata Laos Suansavanh Viyaketh, Wakil Walikota Vientiane Phouvong Vongkhamxao, serta Direktur Jalur Kereta Laos-China.
"Jalur Kereta Laos-China adalah sebuah proyek kerjasama yang diusung oleh para pemimpin partai dan pemerintahan kedua negara. Proyek ini juga menjadi simbol persahabatan di era baru antara Laos dan China, serta proyek strategis Vientiane yang bertujuan untuk mengubah Laos menjadi negara yang terhubung di jalur darat, sejalan dengan mimpi dan harapan rakyat Laos," kata menteri Viyaketh.
Selain itu, sang menteri juga mengatakan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya bersama dalam mengimplementasikan strategi Belt and Road Initiative gagasan Presiden China Xi Jinping.
Baca juga: Operator Jalur Kereta China-Laos diimbau antisipasi arus wisatawan
Kereta rute Vientiane-Kunming tersebut akan melaju dengan kecepatan hingga 160 kilometer (km) per jam melalui sejumlah pegunungan dan lembah.
Terdapat sebanyak delapan stasiun di sepanjang rute yang berjarak lebih dari 1.000 km tersebut, dan perjalanan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 jam.
Sebanyak dua kereta lintas batas akan beroperasi setiap hari yang masing-masing diberangkatkan dari dan menuju Vientiane dan Kunming.
Sejak diluncurkan pada 201, proyek jalur kereta Laos-China telah mengakomodasi perjalanan dari sebanyak hampir 14 juta penumpang dalam negeri serta lebih dari 18 juta ton kargo per hari Minggu (9/4).
Sumber: KPL-OANA
Baca juga: Kereta China-Laos akan luncurkan layanan penumpang lintas perbatasan
Baca juga: Jalur Kereta China-Laos catat angka tertinggi untuk penumpang harian
Penerjemah: Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023