Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster ingin agar rencana pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) Sidakarya di Denpasar tetap berjalan setelah sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tidak merekomendasikan proyek tersebut.

"Harapannya ya ini (proyek Terminal LNG) lolos, karena kita untuk kepentingan daerah Bali ya, dan sudah ada kesepakatan dengan wali kota dan empat desa adat yang ada di wilayah itu," kata Koster di Denpasar, Jumat.

Menurutnya, sudah tidak ada lagi permasalahan terkait proyek tersebut, apalagi Terminal LNG disebut-sebut demi kepentingan Bali yang mandiri energi dan energi bersih sekaligus untuk meningkatkan daya saing pariwisata.

Hingga saat ini orang nomor satu di Pemprov Bali itu masih mengkoordinasikan hal ini dengan Menko Marves, ia telah mengirimkan surat kepada Luhut Binsar agar merestui proyek Terminal LNG di kawasan mangrove tersebut.

"Sudah sampai saya kira (suratnya) sedang dikaji, kita berikan kesempatan kepada pak Menko Marves dan timnya untuk mempelajari studi kelayakan yang sudah dilakukan termasuk juga kesiapan untuk analisa data," ujarnya.

Adapun surat penjelasan yang disampaikan Koster kepada Menko Marves adalah hasil kajian aspek keamanan, keselamatan operasi, dan pelayaran dalam pembangunan Terminal LNG yang membuktikan bahwa tidak ada isu lingkungan yang muncul.

Hal ini dikatakan sesuai dengan penjelasan Menteri LHK dalam laporannya kepada Menko Marves, namun Luhut justru tidak memberikan rekomendasi melalui Menteri LHK di mana penyebabnya sendiri tak diketahui gubernur Bali.

"Sebenarnya sudah lama (kabar proyek LNG Sidakarya, Red) cuma saya tidak tahu kenapa (baru ditolak, Red). Belum berlanjut proyek, tapi persiapan jalan terus," tutur Wayan Koster.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023