Taipei (ANTARA) - Kementerian Pertahanan Taiwan pada Jumat mengatakan tidak melihat satu pun pesawat militer China melintasi garis median yang sensitif di Selat Taiwan dalam 24 jam terakhir menyusul latihan militer Beijing di sekitar pulau tersebut selama beberapa hari.

China mulai menggelar latihan militer pada Sabtu lalu setelah pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen kembali dari Los Angeles, di mana dia bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy yang membuat Beijing murka.

China menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, klaim yang ditolak keras oleh pemerintah di Taipei.
Baca juga: 33 penerbangan terkena dampak zona larangan terbang di Taiwan

Dalam laporan harian pagi sebelumnya mengenai kegiatan militer China, Kemenhan Taiwan menyatakan telah melihat empat pesawat militer dan delapan kapal perang China di sekitar Taiwan.

Akan tetapi, dalam peta pendamping tentang aktivitas China tidak menunjukkan adanya pesawat tempur China melintasi garis median Selat Taiwan yang biasanya dijadikan sebagai penghalang tak resmi antar kedua pihak.
Baca juga: Kemendag China luncurkan investigasi pembatasan perdagangan Taiwan

China mengatakan tidak mengakui garis median dan pada Agustus mengelar latihan perang setelah Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.

China sejak Agustus pula, juga kerap menerbangkan pesawat tempur dan rutin melintasi garis median tersebut.

Peta kementerian memperlihatkan sebuah pesawat anti kapal selam China Y-8 terbang di daerah antara pantai barat daya Taiwan dan Pulau Pratas yang dikuasai Taiwan di atas Laut China Selatan.


Sumber: Reuters

Baca juga: Militer China lanjutkan latihan di sekitar Taiwan
Baca juga: PBB serukan semua pihak hindari eskalasi konflik China-Taiwan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023