Tunis (ANTARA) - Polisi pantai Tunisia menemukan 15 jenazah imigran, membuat jumlah korban tewas dari kecelakaan kapal di lepas pantai Tunisia menjadi 25 jiwa, menurut keterangan petugas keamanan kepada Reuters, Kamis.
Sebuah kapal kayu bermuatan 110 imigran tenggelam pada Rabu di lepas pantai kota Sfax dan 76 orang berhasil diselamatkan sementara sisanya masih hilang.
Kecelakaan kapal tenggelam di Tunisia meningkat secara dramatis beberapa minggu belakangan, membuat puluhan orang tewas dan hilang, di tengah peningkatan tajam kapal pembawa imigran menuju Italia dari pesisir Tunisia.
Penjaga pantai menemukan jenazah 14 imigran termasuk enam wanita asal negara-negara Afrika, dan satu asal Tunisia yang merupakan kapten kapal itu, menurut pejabat garda nasional Houssem Eddin Jebabli.
Tunisia menjadi titik keberangkatan utama yang sebelumnya di Libya oleh orang-orang yang mengungsi untuk menghindari kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur Tengah dengan harapan kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Ada kenaikan sebanyak tiga kali lipat, orang yang ingin mencapai Uni Eropa melalui Mediterania dalam tiga bulan pertama tahun 2023 dibandingkan tahun lalu, menurut badan perbatasan blok itu, sementara badan imigrasi PBB menyatakan sangat prihatin dengan kuartal pertama paling mematikan itu sejak 2017.
Garda Nasional Tunisia mengatakan bulan ini lebih dari 14.000 imigran, sebagian besar dari sub-Sahara Afrika, dicegat atau diselamatkan di tiga bulan pertama di tahun ini saat mencoba menyeberang ke Eropa, lima kali lebih besar dari angka yang dicatatkan di periode yang sama tahun lalu.
Pada Selasa kemarin, pemerintah sayap kanan Italia mengumumkan keadaan darurat keimigrasian menyusul peningkatan tajam kedatangan dari wilayah Mediterania, sebuah gerakan yang mengizinkan pemulangan imigran ilegal lebih cepat.
Sumber:Reuters
Baca juga: Ratusan migran diselamatkan dari kapal kayu di lepas pantai Tunisia
Baca juga: Sedikitnya 19 migran Afrika tewas setelah kapal mereka karam
Baca juga: Tunisia selamatkan 350 pendatang gelap yang menuju Italia
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023