Banyak kopi dihasilkan dari kawasan hutan lindung.
Bandarlampung (ANTARA News) - Produksi kopi hasil budidaya petani di Lampung pada tahun depan diperkirakan mencapai hingga 145.000 ton layaknya tahun ini, kata Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Bambang GS.
"Diperkirakan hasil panen kopi Lampung itu hampir sama seperti tahun ini," ujarnya di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, panen kopi diperkirakan pada Juni hingga Juli 2013 itu cukup bagus mengingat kondisi cuaca tidak terlalu ekstrem, dan petani semakin baik mengelola perkebunannya.
Petani kopi di Lampung, menurut dia, sudah menerapkan budidaya tanamannya dengan mengoptimalkan pengelolaan lahan, dan menerapkan teknologi tepat guna mulai dari pra tanam hingga panen dan setelah panen.
Ia menilai, hasil panen kopi petani Lampung diharapkan akan lebih baik lagi dan pendapatan petani juga meningkat.
Apalagi, menurut dia, ekspor kopi Lampung tahun ini sekira 200.000 ton.
Jumlah hasil ekspor yang lebih tinggi dibandingkan produksi dari petani kopi itu, dikemukakannya, karena banyak kopi dihasilkan dari kawasan hutan lindung, terutama di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat.
Luas areal budidaya kopi oleh petani sekitar 165.000 hektare (ha), sedang di kawasan hutan lindung di atas 50.000 ha.
"Diperkirakan banyak hasil kopi berasal dari hutan lindung tersebut, sehingga ekspor kopi juga dari sana," jelasnya.
Namun demikian, ia mengemukakan, pemerintah akan melegalkan petani yang telah menanam hasil kebun, seperti kopi, lada, dan coklat di kawasan itu melalui program Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH).
Ia menambahkan, kebijakan itu menempatkan hutan lindung sekaligus akan menjadi hutan kemasyarakatan (Hkm) sehingga petani legal untuk melakukan budidaya tananam perkebunan tersebut.
(T.A054)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012