Pemerintah Malaysia desak Zainuddin minta maaf ke Indonesia

"Penulisan Zainuddin tidak mewakili pendirian rakyat Malaysia."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia, melalui Menteri Besar Tan Abdul Khalid Ibrahim, mendesak mantan menteri penerangan, Tan Sri Zainuddin Mydin, meminta maaf kepada Indonesia atas perkataannya menghina Presiden RI periode 1998-1999, BJ Habibie.

"Kenyataan demikian boleh menjejaskan ikatan dua hal yang kuat antara Malaysia dengan Indonesia dan rakyat kedua negara. Kita mau menegaskan bahwa penulisan Zainuddin tidak mewakili pendirian rakyat Malaysia," katanya dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Kerajaan Selangor mendesak media Utusan Malaysia dan Zainuddin untuk segera meminta maaf kepada Habibie dan seluruh rakyat Indonesia sebelum isu tersebut menjadi lebih buruk.

Khalid Ibrahim mengatakan, Kerajaan Selangor kecewa dengan artikel yang diterbitkan oleh Utusan Malaysia terkait penghinaan terhadap Habibie.

Menurut dia, Indonesia dan Malaysia merupakan sahabat yang mempunyai ciri sama, termasuk sejarah, budaya dan agama, sehingga seharusnya hubungan keduanya tersebut dihargai oleh rakyat kedua negara.

"Ini adalah salah satu sebab mengapa Selangor mengundang BJ Habibie untuk berbagi pengalaman dan pemikirannya dalam melaksanakan kerja-kerja reformasi negeri, serta memperbaiki proses pendemokrasian," tambahnya.

Pekan lalu, BJ Habibie berada di Selangor selama dua hari sebagai tamu resmi Kerajaan Selangor guna memberikan ucapan selamat kepada sebuah universitas di negara itu.

Namun, kunjungan Habibie tersebut oleh Zainuddin Mydin dianggap sebagai bentuk dukungannya terhadap oposisi Anwar Ibrahim, dengan menyebut mereka sebagai Dog of Imperialism (anjing imperialisme).

Artikel tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk DPR RI yang melayangkan protes keras terhadap Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mohammad Najib Tun Razak.
(Tz.F013)

27 Desember 2012

BJ Habibie putra terbaik bangsa RI,
Bapak teknologi bangsa Indonesia
Tak pantas kalau hanya segi politik
dikatan seperti itu.
Apalagi yg mengucapkannya orang dari negara lain.

Zainuddin mydin,
harus mengakui keslahannya terhadap BJ Habibie

0 0 Balas LaporkanHapus
15 Desember 2012

Menteri Besar (= kepala negara bagian) Selangor, Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim tidak bisa dikatakan mewakili pemerintah Malaysia, sebab dia adalah mewakili negara bagian Selangor, yang note bene berada dibawah pemerintahan Pakatan Rakyat (oposisi), sementara Pemerintah Pusat Malaysia adalah dibawah kekuasaan koalisi Barisan Nasional. Belum ada tanggapan resmi pemerintah Malaysia berkaitan dengan penghinaan terhadap Pak Habibie yang dilakukan oleh Zainuddin Maidin.

0 0 Balas LaporkanHapus