Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik 84 sen dari penutupan Kamis menjadi menetap di 86,73 dolar AS per barel, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari melompat 1,24 dolar AS menjadi ditutup pada 109,15 dolar AS per barel di perdagangan London.
"Minyak mentah Brent untuk penyerahan Januari berakhir hari ini, dengan `book squaring` terakhir mungkin memberikan sesuatu terhadap kekuatan pasar yang lebih luas," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Secara lebih umum dukungan pada harga minyak mentah adalah laporan lebih baik dari yang diantisipasi pada aktivitas manufaktur di China, yang mendorong ekspektasi pasar tentang permintaan di negara konsumen energi terbesar di dunia itu.
"Kami melihat laporan bahwa manufaktur berkembang pada kecepatan yang lebih cepat daripada yang diperkirakan dan perbaikan dalam perekonomian China diterjemahkan ke dalam permintaan minyak yang lebih banyak di negera itu," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
Indeks pembelian manajer (PMI) Bank HSBC Inggris yang diawasi ketat pada aktivitas manufaktur China naik menjadi 50,9 pada Desember, 0,1 poin di atas perkiraan pasar. Sebuah angka di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor ini.
Ini adalah pertumbuhan kedua bulan berturut-turut setelah setahun kontraksi, memberikan tanda lebih lanjut raksasa ekonomi itu berbalik naik (rebound) dari perlambatan.
Sementara itu, kekhawatiran pasar tentang berlanjutnya kebuntuan politik di Amerika Serikat untuk mencegah kenaikan pajak otomatis dan pemotongan pengeluaran pada Januari, terus menekan dolar.
Melemahnya mata uang AS cenderung mendorong permintaan untuk komoditas yang dihargakan dalam dolar.
Para ekonom mengatakan, ekonomi AS kemungkinan akan terperosok ke dalam resesi jika tidak bisa menghindari "jurang fiskal". (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012