Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menyatakan bahwa tidak akan gegabah dan mengambil langkah tidak perlu dalam upayanya sebagai kepala daerah dalam mengatasi bencana alam Yogyakarta dan Jawa Tengah itu, melainkan juga memperhatikan aspek psikologis korban. Sesaat setelah mengantar kepulangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali ke Jakarta, di Pangkalan Udara Utama TNI-AU, Yogyakarta, Rabu, HB X menyatakan, "Kalau ada pilihan, agar saat ini para korban itu diungsikan ke lokasi pengungsian atau menitipkan mereka kepada tetangganya, maka saya memilih yang terakhir." Hal itu dipilih, menurut HB X, karena memperhatikan aspek psikologis para korban yang tentu saja merasa was-was jika sisa harta bendanya tidak bisa terawasi, selain agar rasa terlindungi dan bersatu dengan rekan-rekan senasib bisa lebih memperkuat ketabahan mereka menghadapi bencana itu. Dengan bersama-sama dengan para tetangganya itu, katanya, para pengungsi diharapkan bisa tetap menjalin komunikasi secara lebih intens. Juga untuk mencegah hal-hal lain yang lebih buruk terjadi.Dia menyatakan, upaya rehabilitasi dalam tahap tanggap darurat kali ini mulai menunjukkan geliatnya secara lebih nyata, di mana truk-truk bantuan kemanusiaan semakin banyak mengalir dan komunikasi sudah semakin sempurna. "Memang ada yang belum terlingkup, namun itu memerlukan waktu agar situasi kembali normal, makanya bantuan para ahli di bidang itu sangat diharapkan," katanya. Sejauh ini, data jumlah korban sudah menunjukkan gejala melandai di mana kisaran angkanya masih sekitar 5.400 orang meninggal dunia dan lebih dari 8.700 orang terluka. Dari semua kabupaten dan kota yang terkena, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengalami korban jiwa paling banyak, yaitu sekira 3.300 jiwa. Adapun jumlah rumah dan bangunan lain yang rubuh sebanyak 35.000, yang hanya sebagian kecil terjadi di Yogyakarta. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan dana sebanyak Rp30 juta kepada korban yang rumahnya hancur total dan Rp10 juta untuk yang rusak sebagian. Bantuan untuk keperluan pembiayaan hidup para korban juga akan diberikan pemerintah. Mengenai hal itu, HB X menyatakan, "Saya belum menerima hitam di atas putihnya."(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006