Jadi setiap tahun Ramadhan Jazz punya aksi sosial yang berbeda-beda.

Jakarta (ANTARA) - Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) mendonasikan seluruh pendapatan dari Ramadhan Jazz Festival ke-12 kepada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Jadi setiap tahun Ramadhan Jazz punya aksi sosial yang berbeda-beda. Pada Ramadhan Jazz yang ke-12 ini kami akan fokus menyalurkan ke teman-teman ODGJ,” kata Ketua RICMA Muhammad Husein di Jakarta, Kamis.

Menurut Husein jika di konser lain harus membeli tiket, maka di Ramadhan Jazz yang digelar selama dua hari pada 7-8 April 2023 cukup membeli paket donasi, yang akan disalurkan untuk aksi sosial yang positif.

Husein dan seluruh pengurus maupun anggota RICMA memandang pentingnya memperhatikan kesehatan fisik maupun mental teman-teman ODGJ yang selama ini kurang diperhatikan dan masih dipandang sebelah mata.

“Teman-teman ODGJ ini kan juga manusia yang layak untuk hidup dan dibantu. Jadi kami akan menggunakan donasi yang diberikan ini untuk membantu mereka dari segi fasilitas kepada yayasan-yayasan yang menaungi, kami juga akan memperhatikan kesehatan fisik maupun mental mereka, makanan, obat, juga terapi. Mudah-mudahan dalam waktu tiga bulan ke depan ini bisa segera terealisasi,” kata Husein.

Husein juga mengaku, untuk menyelenggarakan aksi sosial memang tidak mudah, tetapi RICMA berkomitmen untuk tetap konsisten dan istiqamah (teguh pendirian) untuk menjalankannya setiap tahun.

Husein mengatakan, kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh RICMA tidak akan berhenti di bulan Ramadhan saja, melainkan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya, karena RICMA juga telah memiliki sistem pengkaderan yang terus dijaga selama 38 tahun sejak pertama kali didirikan.

“Adanya Ramadhan Jazz memang menjadi gerbang utama untuk anak muda datang ke masjid, setelah event selesai, itu diadakan Ricma Camp, yang bertujuan mengajak teman-teman relawan untuk ikut serta menjadi anggota RICMA," tambah dia.

Selanjutnya ada Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan setelah Idul Adha, tujuannya untuk menjadi pengurus RICMA atau Badan Pengurus Harian, setelah itu baru berproses untuk menyukseskan program-program RICMA.

Meski kegiatan remaja di Masjid Cut Meutia sempat berhenti pada 2020 karena pandemi COVID-19, namun tidak menyurutkan semangat para pengurus maupun anggota RICMA untuk konsisten menyelenggarakan aksi sosial dan kegiatan-kegiatannya.

“Di tahun 2021 kita adakan lagi secara online, 2022 juga online, alhamdulillah di 2023 ini sudah mulai offline, mulai Ramadhan Jazz, Ngabuburit Asik, Ricma Camp, sampai Iktikaf di masjid Cut Meutia juga kami selenggarakan secara offline,” kata Husein.

Adapun untuk kegiatan iktikaf atau berdiam diri untuk beribadah di masjid selama 10 hari terakhir Ramadhan, Masjid Cut Meutia tidak menyelenggarakan shalat berjamaah, untuk menghargai jamaah yang berniat hadir untuk ibadah secara pribadi, tetapi RICMA mengundang penceramah untuk membantu jamaah muhasabah (introspeksi) diri.

“Jadi kita menyiapkan penceramah mulai jam dua dini hari, yang hadir untuk mengajak jamaah berbagi cerita dan berdiskusi santai,” kata Husein.


Baca juga: Remaja Masjid Cut Meutia ajak pemuda hidupkan Masjid lewat musik Jazz
Baca juga: Summarecon gandeng puluhan UMKM gelar Pasar Ramadhan di Makassar

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023