Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan badan usaha milik negara(BUMN) bersinergi untuk membangun Hunian Milenial berorientasi transit oriented development (TOD).

"Kami dengan Kementerian PUPR berinisiasi untuk mengoordinasikan seluruh BUMN yang hadir hari ini, seperti Perumnas, BTN, PLN, BUMN Karya (PT PP, Adhi Karya, dan lain-lain), serta KAI yang mempunyai lahan seperti kawasan hari ini dimana ini juga menjadi promosi dari Pak Basuki (Menteri PUPR) waktu peluncuran 2021," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, promosinya, beli hunian mendapat kereta dan inilah bagaimana memastikan bahwa masalah hunian yang disinergikan dengan transportasi umum bisa menjadi solusi untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi sehingga kemacetan bisa berkurang.

Erick mengatakan, Hunian Milenial ini merupakan hasil sinergi BUMN. Perumnas sebagai pengembang yang memimpin inisiatif ini, PT KAI group memiliki tanah dan mengoperasikan stasiun KRL, PT Pembangunan Perumahan sebagai kontraktor pelaksana proyek, Bank BTN yang memfasilitasi pembiayaan kredit perumahan, dan Icon+ PLN menyediakan jaringan internet.

"Hunian TOD ini memberikan one stop solution atas berbagai permasalahan dari backlog hunian, kepemilikan hunian oleh milenial, kemacetan hingga gerak perekonomian masyarakat. Hunian Milenial yang diusung Perumnas dengan sinergi antar BUMN ini menghadirkan hunian milenial yang terjangkau, terhubung dengan akses transportasi sehingga memudahkan mobilisasi, dengan konsep hunian yang sesuai gaya hidup milenial, dengan persyaratan dan angsuran KPR yang lebih mudah," katanya.

Respon masyarakat juga positif dalam menyambut Hunian Milenial ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat dari kalangan milenial yang ingin membeli Hunian Samesta Mahata Margonda. Dari keseluruhan total 940 unit, sebanyak 41 persen merupakan milenial, 20 persen dari masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kita sudah selesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp5 triliun, dimana total unit sebanyak 8.348 dan Alhamdulillah tingkat ke-lakuannya di atas 65 persen dan 41 persen adalah milenial yang membeli tempat ini . Hunian ini sudah ada di Depok, Jakarta, Tangerang selatan, Bogor dan Karawang. Untuk Samesta Mahata Margonda total unit 940 unit, tingkat kelakuannya cukup tinggi 78 persen karena ini dekat dengan Universitas Indonesia dan fasilitas pendukung lainnya seperti Mall, Rumah Sakit, dan lain-lain,” kata Erick.

Dia menambahkan, dengan dukungan dari Presiden Joko Widodo dalam Peresmian hari ini, proyek Hunian Milenial diharapkan dapat ditingkatkan di berbagai kota ke depan.

“Oleh karena itu, PT KAI juga akan paparan dengan saya dan para wakil menteri BUMN mengenai dimana titik-titik berikutnya yang ada di luar Jakarta yang bisa dibangun lagi Hunian Milenial terintegrasi," katanya

Erick mengatakan bahwa dengan total penduduk di perkotaan mencapai 56,7 persen, sedangkan pedesaan 43,3 persen membuat wilayah perkotaan akan semakin padat.

Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat.

Selain itu, jumlah penduduk milenial Indonesia hari ini mencapai 58 persen dari total jumlah penduduk atau sekitar 81juta generasi milenial dengan status yang berbeda-beda. Dimana berdasarkan data dari Kementerian PUPR, jumlah generasi milenial tersebut belum mendapatkan fasilitas rumah.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023