Pontianak (ANTARA) - Festival Keriang Bandong dan Pawai Obor di Kota Pontianak terus dilestarikan dan sudah menjadi tradisi unik menjelang dan menyambut Lebaran Idul Fitri 1444 H seperti yang sukses digelar masyarakat Kecamatan Pontianak Barat pada Rabu (12/4) malam.
“Keriang Bandong ini merupakan adat istiadat dari nenek moyang kita. Kalau zaman dahulu, mereka menggunakan pelita atau obor yang selalu diletakkan di depan rumah, sekarang ini keriang bandong menggunakan lampu,” ujar Ketua Panitia Festival Keriang Bandong dan Pawai Obor Muhammad Arief saat ditemui di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan, Festival Keriang Bandong tahun ini mengangkat tema Cahaya Ramadhan. Hal ini memang selaras dengan semarak cahaya yang dihasilkan oleh lampu dari keriang bandong.
Terkait peserta yang berpartisipasi pada Festival Keriang Bandong, ia menyebutkan, peserta yang terdaftar lebih dari 1.000 orang yang tergabung dari seluruh organisasi kemasyarakatan (Ormas), komunitas, pemadam kebakaran serta masyarakat se Kota Pontianak.
“Alhamdulillah, tahun ini kita mengadakan Festival Keriang Bandong serta Pawai Obor. Adapun jumlah peserta tahun ini mencapai 1.700, itu belum termasuk masyarakat setempat, bahkan partisipasi dari seluruh ormas, komunitas dan damkar bekerja sama luar biasa dalam kegiatan ini,” kata dia.
Ia berharap dengan adanya Festival Keriang Bandong dan Pawai Obor tersebut bisa melestarikan budaya yang ada di Kalbar saat menjelang Lebaran.
“Jangan sampai kita tinggalkan budaya dari nenek moyang kita, Insya Allah kita akan tetap melestarikan budaya-budaya peninggalan mereka,” ujarnya.
Satu di antara peserta Festival Keriang Bandong Yusni mengaku baru pertama kali mengikuti festival ini dan merakit sendiri keriang bandong dengan bentuk perahu lancang kuning.
“Baru pertama kali mengikuti kegiatan ini dan bagus, semoga ke depannya bisa tetap ada untuk upaya melestarikan tradisi yang ada di Pontianak ini,” katanya.
Pada Festival Keriang Bandong tahun, adapun rute perjalanannya dimulai dari Jalan Tabrani Ahmad menuju ke Jalan Martadinata, kemudian ke Jalan Tebu dan kembali lagi ke Jalan Tabrani Ahmad.
Baca juga: Pemkot Jaksel gelar festival bedug lestarikan budaya Betawi-Islam
Baca juga: Festival Ramadhan momen jadikan Ternate destinasi wisata religi
Baca juga: Masjid Raya Al-Azhom gelar Festival Ramadhan dan buka Studi Islam
Pewarta: Dedi dan M Damara
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023