81,60 persen akan digunakan sebagai modal kerja, dan sisanya 18,40 persen untuk penyuntikan modal kepada entitas anak usaha yang berada di bidang bioskop

Jakarta (ANTARA) - PT Tripar Multivision Plus Tbk berencana akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menetapkan harga penawaran umum berkisar Rp225 hingga Rp250 per saham.

Founder Multivision Plus Raam Punjabi dalam Due Diligance & Public Expose sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan perseroan berencana melepas sebanyak-banyaknya 929,20 juta lembar saham atau 15 persen dari total saham setelah IPO.

Dengan harga penawaran tersebut, calon emiten berkode saham RAAM ini menargetkan bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp232,3 miliar dengan harga nominal Rp60 per saham .

Adapun, dalam aksi korporasi ini perseroan menunjuk UOB Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas Indonesia sebagai penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Raam Punjabi berharap perseroan bisa memberikan warna baru bagi industri pasar modal Indonesia, serta pihaknya mendukung perusahaan yang bergerak di bidang sama dapat menggalang dana segar di pasar modal, sehingga bisa meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia.

“Ke depan dengan hadirnya Multivision Plus sebagai perusahaan yang memproduksi film dan industri kreatif lainnya, dapat memacu perusahaan lainnya dan memberi warna baru bagi industri pasar modal,” ujar Raam.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Tripar Multivision Tbk Whora Anita Raghunath menyampaikan langkah perseroan untuk melangsungkan IPO di BEI merupakan milestone yang penting, yang mana akan membuat tata kelola perusahaan bisa semakin baik.

“Tentunya, kami ingin tata kelola perusahaan bisa semakin baik ke depan setelah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan kepada para investor dan pelaku di industri perfilman tanah air,” ujar Anita.

Dia menambahkan nantinya dana dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dan penambahan modal kepada entitas anak usaha di bidang bioskop.

“81,60 persen akan digunakan sebagai modal kerja, dan sisanya 18,40 persen untuk penyuntikan modal kepada entitas anak usaha yang berada di bidang bioskop,” ujar Anita.

Sementara itu, Direktur PT Tripar Multivision Plus Tbk Amit Ramesh Jethani menyampaikan ke depan perseroan telah memiliki strategi bisnis agar bisa bersaing di industri perfilman tanah air, sehingga diharapkan bisa meningkatkan performa kinerja keuangan.

“Menambah akuisisi dan distribusi konten di Indonesia dan negara lain menjadi salah satu strategi bisnis yang akan dijalankan oleh Perseroan pada tahun 2023,” ujar Amit.

Lebuh lanjut, Direktur PT Tripar Multivision Tbk Vikas Chand Sharma menyampaikan manajemen telah membuat strategi bisnis yang tentunya bisa mendongkrak performa kinerja keuangan kedepannya, yang mana saat pandemi COVID-19 portofolio keuangan perseroan menurun cukup signifikan.

“Kami telah memiliki proyeksi untuk 4 tahun depan laba usaha dapat meningkat hingga 22,96 persen, sedangkan untuk net profit margin naik 33 persen hingga 2027 mendatang. Tentunya proyeksi tersebut diiringi dengan peningkatan jumlah penonton film di Indonesia, dan pertumbuhan layar bioskop," ujar Vikas.

Baca juga: Viu resmi gandeng Multivision Plus guna kembangkan konten Indonesia

Baca juga: Raam Punjabi optimistis film Indonesia bisa saingi film LN

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023