Infrastruktur di sana memang agak tertinggal dibandingkan tempat lainnya. Mudah-mudahan dengan semakin intensif kami membangun di sana, infrastruktur di sana akan semakin baik

Manado (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulu) masif membangun infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Talaud, salah satu daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

"Memang di Talaud cukup masif kami membangun karena daerah tersebut adalah salah satu Pulau 3T dari 18 pulau prioritas yang dibangun pemerintah," sebut Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio MK di Manado, Rabu.

Di Talaud, kata dia, ada paket proyek tahun jamak (multi years contract) ruas jalan Essang Rainis yang akan berakhir pengerjaannya pada tahun 2024 mendatang, dengan anggaran sebesar Rp204 miliar.

Sementara infrastruktur yang akan dibangun adalah peningkatan jalan tanah menjadi diaspal sepanjang 23 kilometer, serta memperbaiki lima jembatan kayu menjadi jembatan beton.

Baca juga: BPJN anggarkan Rp200 miliar bangun pulau prioritas di Sulut

Selain memperbaiki jembatan di ruas Essang-Rainis, ada juga perbaikan Jembatan Ambia serta enam jembatan lainnya seperti Jembatan Panding, Jembatan Awit 1, Jembatan Kandualang, Jembatan Saruuesa, Jembatan Barusuda, Jembatan Malarum Tabang.

Penggantian ketujuh jembatan kayu menjadi jembatan beton tersebut diperkirakan menyerap anggaran sekitar Rp71 miliar.

"Infrastruktur di sana memang agak tertinggal dibandingkan tempat lainnya. Mudah-mudahan dengan semakin intensif kami membangun di sana, infrastruktur di sana akan semakin baik," ujar Hendro Satrio.

Dia menyebutkan total panjang jalan nasional di Kabupaten Kepulauan Talaud sekitar 120 kilometer.

"Kami berharap, pembangunan infrastruktur di kabupaten tersebut akan meningkatkan akses serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Hendro Satrio.

Baca juga: BPJN Sulut alokasikan Rp130 miliar bangun wilayah 3T

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023