Surabaya (ANTARA) - Pelatih Arema FC Joko Susilo mengakui banyak pemain muda yang minim pengalaman dan sedikit yang bisa menjalankan instruksinya sehingga kalah 0-1 dari Persebaya pada laga tunda Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).
"Pertama, kami kecewa dengan hasil pertandingan melawan Persebaya karena bukan hasil itu yang kami inginkan. Kedua, kami tetap bangga dengan para pemain meski banyak yang minim pengalaman," kata Joko Susilo dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pemain muda Arema FC masih perlu terus belajar untuk menguasai taktik pertandingan saat berlaga di level sepak bola tertinggi di Indonesia itu.
"Namun, kami tetap harus bangga dan respek atas kerja keras mereka dalam pertandingan tersebut. Mungkin kami kurang beruntung karena sebenarnya banyak peluang yang terjadi, termasuk saat penalti meski tidak gol. Ya, beginilah sepak bola meskipun kami kecewa tetapi harus menerima hasil akhir ini," ucapnya.
Baca juga: Pelatih Persebaya benarkan tindakan Catur meski berisiko tinggi
Menurut dia, pertandingan Persebaya melawan Arema FC membutuhkan mental yang cukup bernyali. Oleh karenanya, ia pun tidak menyalahkan pemain yang gagal mencetak gol dari penalti. "Itu wajar, tapi kami kecewa," katanya.
Ia menambahkan, Arema FC tidak seharusnya kalah dalam pertandingan itu, namun tetap menaruh respek pada Persebaya.
"Persebaya bermain bagus. Persebaya pantas menang tapi kami juga tidak pantas kalah," ucap legenda hidup Arema tersebut.
Selain itu, komposisi pemain sebelas pertama Arema FC bukan skuad yang terbaik.
"Kami tidak lagi memiliki pemain karena pemain inti terkendala kartu dan cedera. Kami harus memainkan starting ini, jadi semua pemain punya kewajiban untuk mengemban nama Arema itu sendiri," tuturnya.
Joko Susilo menjelaskan, sudah berusaha menerapkan filosofi sepak bola Malang, namun hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sedikit.
"Karena permainan bola Malang memerlukan teknik dan fisik. Terutama fisik yang mumpuni. Tapi, saat ini tidak bisa karena rata-rata menjelang akhir babak kedua fisik sudah mulai turun dan itu tidak masalah. Kami harus berpikir untuk tahun depan dan mereka harus menanamkan itu," kata pelatih kelahiran Cepu, Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Klub Indonesia dapat tiga slot untuk kompetisi Asia 2023/2024
Sementara itu, pemain Arema FC Achmad Figo Ramadani juga mengatakan bahwa seluruh tim sudah bekerja keras untuk menjalankan instruksi pelatih.
"Kami semua dan teman-teman sudah bekerja keras, kami semua sudah menjalankan sesuai instruksi coach tetapi kurang beruntung saja," katanya.
Sementara itu, satu-satunya gol Persebaya tercipta pada menit ke-79 berkat sundulan M Iqbal yang mengarahkan bola hasil kerja sama antara Ze Valente dan Nufiandani ke kiri penjaga gawang Arema FC Teguh Amiruddin.
Dengan hasil tersebut, Persebaya naik ke peringkat tujuh klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan mengumpulkan 49 poin dari 33 pertandingan, sedangkan Arema FC berada di peringkat 11 dengan 42 poin dari 33 laga.
Baca juga: Borneo FC berambisi curi poin kemenangan di kandang PSM Makassar
Baca juga: Milla sebut kekalahan Persib 0-4 dari Persita jadi laga terburuk
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023