Program Tekad menargetkan terjadi peningkatan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 desa inti

Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) dapat mempercepat pencapaian SDGs desa khususnya di wilayah timur Indonesia.

Program Tekad ini dirancang Kemendes PDTT bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) dan telah terbukti membantu mempercepat pembangunan desa di Indonesia.

“Program Tekad harus bisa memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan ekonomi desa,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Program Tekad menargetkan terjadi peningkatan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 desa inti, 1.220 desa klaster di 25 kabupaten dari enam provinsi wilayah Indonesia Timur.

Oleh sebab itu, Halim menekankan diperlukannya kolaborasi yang baik antara kader kampung dengan pendamping desa di lapangan agar program tersebut berhasil melalui peningkatan status desa yang signifikan di wilayah sasaran program.

Sementara itu, Country Director IFAD Hani Elsadani memastikan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dan akan selalu merespons prioritas pembangunan pemerintah untuk menghilangkan kesenjangan dan mengurangi ketidaksetaraan di Indonesia Timur.

“Program ini adalah untuk meningkatkan tata kelola lokal dan juga proses perencanaan desa inklusif untuk mencapai transformasi ekonomi desa yang lestari dengan membangun potensi lokal,” kata Hani.
Baca juga: Mendes: SDGs Desa sumbang optimisme negara Asia Pasifik capai SDGs
Baca juga: Mendes PDTT: Hari Desa Asri Nusantara wujud SDGs Desa Tujuan ke-11
Baca juga: Mendes PDTT ajak jajarannya bijak manfaatkan air bersih

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023