Indonesia mengambil manfaat yang besar melalui implementasi MDG`s dalam pembangunan nasional,"

Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Millenium Development Goal`s (MDG`s) yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2000 memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kesejahteraan nasional melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan kualitas kesehatan.

"Indonesia mengambil manfaat yang besar melalui implementasi MDG`s dalam pembangunan nasional," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka pertemuan konsultasi regional pemangku kepentingan pembahasan program pascaimplementasi MDG`S 2015 di Nusa Dua Bali, Kamis.

Presiden mengatakan, MDG`s adalah instrumen internasional yang tepat untuk pembangunan. "MDG`s bukan sebagai sebuah traktat, tidak bersifat mengikat dan tidak membutuhkan ratifikasi. Juga tidak ada organisasi khusus yang melakukan implementasi sekaligus memonitor namun program ini diimplementasikan oleh hampir semua pemerintahan negara," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah terdapat aspirasi bersama dimana setiap negara menyepakati sekaligus menetapkan target nasional berdasarkan program tersebut.

"Sebagai contoh, sejak 1990 Indonesia telah berhasil mengurangi jumlah rakyat miskin dari 20,6 persen pada 1990 menjadi 11,9 persen pada 2012. Kami berhasil mencapai target pendidikan dasar bagi anak-anak melalui implementasi wajib belajar 9 tahun," kata Presiden.

Presiden menambahkan, untuk angka kematian bayi jumlahnya turun dari 68 per 1000 kelahiran pada 1991 menjadi 34 per seribu kelahiran pada 2007.

Meski sudah banyak memberikan pengaruh positif, namun secara keseluruhan upaya untuk mengurangi kemiskinan masih menemui banyak permasalahan secara global. Selain masalah perekonomian, populasi, masalah kerawanan bencana alam juga memberikan kontribusi hambatan penyelesaian kemiskinan.

Kepala Negara mengatakan MDG`s akan selesai pada 2015 dan mengharapkan program pengganti akan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai. Untuk mewujudkan hal itu maka Presiden menilai pembahasan program pascaimplementasi MDG`s 2015 dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berasal dari pengalaman masing-masing negara.

Pertemuan yang dibuka Presiden pukul 10.00 WITA tersebut dihadiri Direktur Regional Asia Pasifik United Nations Development Program Ajay Chibber dan Ketua Komite Nasional Post 2015 Development Agende Kuntoro Mangkusubroto.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu adalah para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menperin MS Hidayat, Mentan Suswono, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Menkop dan UKM Syarief Hasan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
(G003*P008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012