"Secara nasional maupun daerah Bengkulu kondisi perbankan tidak begitu terpengaruh oleh kondisi global, meski ada beberapa bank di Amerika Serikat yang tutup," kata Kepala OJK Perwakilan Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro di Bengkulu, Rabu.
Menurut dia masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi perbankan dalam negeri karena perbankan di Indonesia tumbuh kuat serta dorongan perekonomian juga dalam kondisi baik.
Perbankan di Bengkulu tetap menunjukkan pertumbuhan positif pada 2023 ini. Bank konvensional tumbuh 5,11 persen (yoy) dan bank syariah tumbuh lebih tinggi pada level 18, 38 persen (yoy).
Sedangkan, angka kredit bermasalah parbankan (NPL) di Bengkulu cukup rendah hanya sekitar 1,8 persen dan 2,4 persen untuk perbankan syariah.
Dibandingkan dengan situasi di Desember 2022, angka NPL perbankan di Bengkulu memang sedikit terdorong naik sekitar 0,5 persen, namun hal itu karena memang kondisi perekonomian Bengkulu di awal 2023 memang diprediksi melambat. Hal itu juga mempengaruhi psikologis masyarakat dalam mengatur pinjaman mereka.
Namun, memasuki triwulan kedua 2023, perekonomian Bengkulu akan kembali tumbuh optimistis. Perekonomian di triwulan dua didorong oleh konsumsi masyarakat pada hari besar keagamaan dan juga tahun ajaran baru.
Kemudian pada triwulan tiga dan empat, perekonomian Bengkulu ditopang oleh belanja daerah yang mulai efektif juga berbagai pembangunan infrastruktur mulai berjalan.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023