Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jimly Asshiddiqie menyampaikan bahwa menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu tidak sama dengan petugas auditor.
“Jadi ini adalah pimpinan lembaga tinggi negara, tidak harus auditor, tidak harus akuntan, tapi siapa saja yang bisa menggerakkan pemeriksaan keuangan negara. Karena itu, saya ingin tahu sebaiknya bagaimana (saya) menilai saudara-saudara ini dengan bagaimana saudara meyakinkan tentang apa yang hendak dilakukan kalau nanti terpilih,” kata dia dalam Pelaksanaan Uji Kepatutan (Fit and Proper Test) Calon Anggota BPK RI pada Selasa (11/4) yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Rabu.
Ada tiga calon anggota BPK yang mengikuti kegiatan itu, yakni Laode Nusriadi, Imam Nashirudin, dan Andi Muhammad Yuslim Patawari.
Dalam kesempatan tersebut, Jimly meminta ketiga calon untuk menyampaikan kekurangan BPK yang ada saat ini dan dengan cara apa mereka memperbaiki persoalan tersebut jika nantinya terpilih menjadi Anggota BPK.
Menurut dia, banyak masalah yang menimpa negara di semua bidang. Mulai dari eksekutif, legislatif, hingga di lembaga pengadilan sebagaimana ada berbagai kasus tangkap tangan yang menimpa Mahkamah Agung karena telah melanggar hukum.
“Nah, BPK ini pengawal. Sebenarnya saya selalu bilang BPK itu sebagai salah satu cabang kekuasaan keempat. BPK administratur keuangan negara pemerintah eksekutif, tapi dia juga partner dari parlemen, makanya semua laporannya disampaikan di depan rakyat melalui DPR dan DPD,” ungkap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Dia menekankan bagi para Calon Anggota BPK agar memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berada di lembaga tersebut.
“Tidak apa-apa mumpung belum terpilih, kritik BPK kan ngak apa, supaya tergambar tekad ada mau memperbaiki itu,” ucapnya.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023