Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar Workshop Peningkatan Manajemen Produk dan Akses Permodalan bagi Perajin Kriya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para perajin kriya.
Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin dalam pidato kunci workshop yang digelar di Auditorium Nusantara Kementerian Investasi/BKPM Jakarta, Selasa (11/4), menyampaikan UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian negara serta memiliki potensi yang besar untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor, termasuk di dalamnya produk kriya. Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan kriya memiliki potensi untuk pengembangan yang lebih maju.
“Pelaku UMKM diharapkan memiliki kesiapan yang berupa strategi bisnis dan manajemen produk yang tepat untuk meningkatkan kualitas, branding yang kuat, kemampuan adaptasi, berbagai inovasi, strategi pemasaran, dan juga akses permodalan. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak yaitu pemerintah, asosiasi, lembaga keuangan, masyarakat, dan juga pelaku usaha itu sendiri. Saya harap melalui workshop ini pelaku usaha dapat mengambil hasil yang positif untuk kemajuan usahanya," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya menyampaikan apresiasi atas sinergi Dekranas dengan Kementerian Investasi/BKPM yang sejalan dengan momentum perayaan ulang tahun Dekranas ke-43 dengan tema “Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya”.
Dekranas memandang perlunya peningkatan dari aspek kualitas dan juga kuantitas perajin, sehingga workshop diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan bisnis UMKM kriya, menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, dan membangun jejaring dengan sesama pelaku UMKM kriya.
“Selaras dengan misi Dekranas, yakni meningkatkan daya saing produk kerajinan berbasis kearifan lokal dengan selera global, kita mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan perajin itu sendiri. Kerajinan, khususnya kriya, bukan hanya sekedar produk budaya seni yang unik dan memiliki karakteristik, tapi setiap karya juga estetik dan simbolik, maka dari itu harus kita rawat, jaga, dan lestarikan. Kalau bukan kita yang bangga dengan produk buatan sendiri, siapa lagi?” ujar Endang.
Sementara itu, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Sri Suparni Bahlil menyampaikan melalui workshop ini, Dekranas berkontribusi pada peningkatan daya saing perajin kriya dan produknya.
Sri mengungkapkan bahwa masih banyak sektor UMK yang dikelola secara tradisional, belum mengaplikasikan prinsip-prinsip usaha modern, belum memiliki rencana produk, tidak memetakan potensi pasar, kendala distribusi, dan lemah dalam pengelolaan keuangan.
“Ada dua kata kunci: manajemen produk dan akses permodalan. Dengan sinergi antara Dekranas dan Kementerian Investasi serta mitra lembaga keuangan, kami yakin mampu untuk membuat perajin kriya naik level, dari mikro jadi kecil, dari kecil ke menengah dan seterusnya, sehingga makin berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Sri.
Workshop dan sesi talk show dalam acara tersebut diisi oleh Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno, serta dua perancang busana kenamaan Indonesia yaitu Musa Widyatmojo dan Samuel Wattimena.
Kegiatan workshop dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh lebih dari 200 peserta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor kriya serta anggota Dekranas baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023