Sekarang karyawan ada 14, dibagi dua sif
Jakarta (ANTARA) - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memproduksi aneka kue kering di Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah kebanjiran pesanan sejak pertengahan bulan Ramadhan.
Salah satunya, usaha rumahan Donny Cookies yang berada di Jalan Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Pemilik Donny Cookies Yusmaniar (48) di Jakarta, mengatakan, mendekati Hari Raya Idul Fitri pesanan kue kering membeludak, sehingga membuatnya kewalahan.
"Alhamdulillah bisa mencapai 50 stoples per hari. Tapi, untuk jenis nastar itu 30 stoples," ujarnya.
Akibat banyaknya pesanan kue kering, pihaknya harus menambah tenaga kerja untuk pembuatan kue.
"Total karyawan ada empat orang, tapi saya minta tolong anak juga akhirnya untuk pengemasan, terus suami buat bikin adonan, kalau dengan pekerja yang ada malah keteteran," imbuhnya.
Menurut dia, kenaikan jumlah pesanan tersebut sudah dirasakan sejak Jumat (7/4) dan terus meningkat.
"Kenaikan akan terus berlangsung hingga H-1 Lebaran dengan kenaikan omzet bisa mencapai 30 persen lebih. Omzet per harinya mencapai Rp 3,5 juta," kata Yusmaniar.
Pesanan menu yang disajikan di toko pun beragam, mulai dari putri salju, kue cokelat, nastar, hingga kastengel dengan harga berkisar Rp60 ribu-Rp70 ribu per stoples. Namun, bagi reseller atau pedagang eceran diberikan harga lebih murah.
"Kalau nastar lebih mahal Rp70 ribu per stoples karena banyak yang pesan," ucapnya.
Sementara itu, usaha rumahan Kue Kylie di kawasan Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, juga kebanjiran pesanan.
Pemilik Kue Kylie, Farah Tri Maharani (27) mengatakan mendekati hari raya Idul Fitri pesanan aneka kue kering yang masuk melonjak hingga membuatnya kewalahan.
Menurut dia, hingga pertengahan Ramadhan sudah ada pesanan 3.000 stoples kue kering.
"Alhamdulillah untuk lebaran pasti meningkat, produksi bisa sampai ribuan stoples. Kita bisa produksi 3.000-5.000 stoples (per bulan)," kata Maharani.
Aneka kue diproduksi pada usaha Kue Kylie yakni nastar, kastengel, putri salju, kue kacang, sagu keju, semprit original, dan semprit cokelat yang memang kerap disajikan saat lebaran.
Harga yang ditawarkan Rp55 ribu hingga Rp70 ribu tergantung pada ukuran stoples yang dipesan, namun terdapat harga khusus lebih murah bagi reseller yang hendak menjual kembali.
"Sekarang karyawan ada 14, dibagi dua sif. Kita produksi sekitar 100 stoples per hari. Sekarang sudah punya reseller tetap, biasanya untuk dipasok di toko-toko kue. Alhamdulillah banyak reseller," ujarnya.
Selain menjajakan dalam kemasan stoples, usaha Kue Kylie juga menyediakan parsel Idul Fitri bila ada pembeli yang ingin memberikan bingkisan berisi kue dengan harga berbeda.
"Jadi bisa buat bawa-bawa ke sanak saudara, biasanya ada paket ukuran kecil, sedang, dan besar," kata Maharani.
Baca juga: Sudin Sosial Jakbar latih ratusan warga jadi pengusaha kue kering
Baca juga: 100 ibu rumah tangga di Jaksel dilatih buat aneka kue dan bir pletok
Baca juga: 100 anak muda dilatih jadi pengusaha kue dan minuman di Jakarta Barat
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023