Teheran (ANTARA News) - Tim pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin oleh Herman Nackaerts tiba di Iran pada Kamis dini hari untuk membicarakan program nuklir kontroversial negara itu, demikian laporan kantor berita Iran, ISNA.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan, pembicaraan tersebut ditujukan untuk menandatangani kesepakatan tentang "pendekatan terstruktur" guna memberikan akses lebih luas kepada para pejabat pengawas IAEA ke lokasi, termasuk ke kompleks militer Parchin, serta orang-orang yang bekerja pada program nuklir Iran.
Pembicaraan Iran dan IAEA dimulai kembali setelah beberapa pertemuan sejak awal tahun 2012, yang seluruhnya tidak berhasil.
Seorang diplomat Wina mengatakan bahwa tim itu memiliki anggota lebih banyak dibandingkan dengan tim yang berkunjung sebelumnya ke Teheran pada Februari dan Mei, dan sekarang termasuk dua "ahli teknik" yang bisa menjalankan verifikasi di Parchin--jika diundang.
IAEA mengatakan memiliki bukti yang menunjukkan bahwa Iran melakukan penelitian eksplosif di Parchin yang bisa berkaitan dengan pembuatan senjata-senjata nuklir.
Iran selama ini membantah akan membuat bom serta menolak memberikan akses bagi IAEA ke Parchin, dengan alasan bahwa kompleks itu tidak ada hubungannya dengan nuklir dan IAEA tidak berhak untuk mengunjunginya.
Teheran menekankan bahwa tuntutan-tuntutan IAEA telah melebihi kewajiban Iran di bawah Traktat Non-Proliferasi (NPT).
Sementara Teheran menyatakan lawatan tim IAEA akan diisi dengan diskusi tentang "hak-hak nuklir serta kegiatan nuklir Iran untuk tujuan-tujuan damai."
"Masalah-masalah tertentu yang kemungkinan menjadi perhatian bagi para pejabat (IAEA) juga bisa saja dibahas," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, pada Selasa (11/12).
(T008)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012