warga memilih bertahan dan tidak mau dievakuasi
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 500 rumah di perbatasan Kali Adem dan Kali Asin, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir akibat tanggul jebol diterjang Rob.
Lurah Pluit, Tahta Yujang mengatakan, tanggul tersebut memiliki ketingiaan 10 meter dengan lebar lima meter. Namun, yang jebol hanya sekitar 2-3 meter.
Adapun penyebab jebolnya tanggul itu lantaran limpasan air laut pasang (rob), sehingga air meluap dan menggerus tanggul hingga akhirnya tanggul jebol.
"Jebolnya tanggul itu membuat 500 rumah yang dihuni 500 KK atau 1.500 jiwa di 23 RT, di wilayah RW 01 dan RW 011 terendam hingga 50 cm," kata Yahya Yujang di Jakarta, Kamis.
Tahta Yujang menambahkan petugas Tagana maupun warga telah memasang puluhan karung berisi pasir untuk menambal lubang yang jebol.
Selain itu, rumah pompa di waduk Pluit juga telah disiagakan untuk menyedot air yang merendam ratusan rumah warga.
"Kami menyiapkan puskesmas untuk warga. Kami tidak membuat tempat pengungsian, karena warga memilih bertahan dan tidak mau dievakuasi. Kehidupan kini berjalan normal," katanya.
Mengenai adanya korban hanyut, kata Tahta, kedua warga yang menjadi korban hanyut telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Pluit.
"Tadi ada dua warga yang hanyut dan terluka dibagian kaki. Mungkin karena menginjak beling, tapi sudah diobati di puskesmas," lanjutnya.
Salah seorang warga, Sabrina (35) menuturkan, tanggul jebol di terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, hingga pemukiman warga tergenang air setinggi 50 cm.
"Walaupun tergenang, warga tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing demi mengamankan barang-barang berharga miliknya. Sedangkan sebagian warga lainnya, terlihat sibuk membersihkan air yang menggenangi rumahnya," katanya.
Sabrina mengatakan, warga bergotong-royong membangun kembali tanggul yang jebol menggunakan puluhan karung pasir yang disusun menutupi lubang tanggul setinggi tiga meter.
(ANT/009)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012