Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore bergerak naik meski tipis sebesar lima poin menyusul menguatnya mata uang euro.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Kamis sore bergerak menguat nilainya sebesar lima poin menjadi Rp9.625 dibanding posisi sebelumnya Rp9.630 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan, menguatnya mata uang euro menjadi salah satu pemicu nilai tukar rupiah bergerak naik pada Kamis ini.
"Dolar AS melemah terhadap mata uang berisiko paska Federal Reserve mengumumkan rencana penambahan program stimulus moneternya," kata dia.
Dalam program stimulus itu, dikatakan dia, The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran nol persen-0,25 persen untuk kurun waktu selama empat tahun kedepan.
Selain itu, lanjut dia, the Fed juga berkomitmen untuk membeli "Treasury" hingga senilai 45 miliar dolar AS per bulan setelah berakhirnya masa "Operation Twist".
"Belanja ekstra tersebut tentu saja akan membanjiri pasar keuangan dengan banyaknya dolar AS yang beredar, sehingga akan beresiko melemahkan daya tarik mata uang AS," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Kamis (13/12) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya sebesar menjadi Rp9.643 dibanding posisi sebelumnya senilai Rp9.645 per dolar AS.
(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012