Balikpapan (ANTARA) - Bangunan baru Puskesmas Long Pahangai, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, terancam tidak bisa digunakan maksimal sebagai sarana kesehatan masyarakat karena bangunan senilai Rp4 miliar tersebut tidak dilengkapi dengan parit di sekelilingnya dan rawan banjir setiap kali hujan turun.

“Kalau hujan lebat saya yakin air dan lumpur bisa masuk dan mengganggu pelayanan,” kata Wakil Ketua DPRD Mahakam Ulu Tiopilus Hanyeq, Selasa.

Tiopilus sebelumnya berkunjung ke Long Pahangai dan melihat langsung kondisi bangunan baru tersebut.

Lahan untuk membangun bangunan baru tersebut adalah bagian dari lahan puskesmas lama, yang sebelumnya adalah lahan hibah dari masyarakat. Puskesmas lama juga masih dipakai untuk melayani masyarakat.

Baca juga: Dinkes Kaltim dorong peningkatan akreditasi puskesmas

Baca juga: DPTPH Kaltim bantu paket sayur dan buah buat puskesmas di Samarinda

Selain menghambat pelayanan, kerugian yang lebih besar juga mengancam bila sampai air masuk ke dalam bangunan. Peralatan medis atau arsip-arsip, hingga obat-obatan bisa basah dan akhirnya rusak dan tidak bisa dipakai atau dikonsumsi lagi.

“Jangan sampai sudah kejadian nanti baru kita menyesal,” katanya lagi.

Pada kesempatan terpisah, Pejabat Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mahakam Ulu dr Petronela Tugan menjelaskan pembuatan parit dan turap memang ada dalam perencanaan bangunan Puskesmas tersebut, namun biaya pembuatannya terpisah dari biaya untuk bangunan gedung Puskesmasnya.

“Untuk bangunan Puskesmas dana sejumlah Rp4 miliar berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kementerian Kesehatan, sementara untuk parit biayanya dari APBD II (perubahan) 2021,” kata Pejabat Kadinkes. Bangunan baru ini juga sudah diaudit oleh BPK.

Namun, kemudian COVID-19 merebak dan anggaran difokuskan sebagian untuk penanganan wabah tersebut. Pada kas daerah Mahakam Ulu juga terjadi defisit anggaran mengakibatkan proyek pembuatan selokan dan parit Puskesmas Long Pahangai tertunda.

Karena itu untuk sementara staf Puskesmas lalu bergotong royong membuat buat parit darurat di depan bangunan Puskesmas untuk antisipasi air tidak masuk bila hujan.

Seiring dengan meredanya wabah COVID-19, pejabat Kadinkes dr Petronela melanjutkan bahwa Dinas Kesehatan Mahakam Ulu juga sudah kembali mengajukan anggaran untuk pembuatan saluran air dan turap permanen melalui dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) tahun 2023 ini.

Kondisi bangunan Puskesmas Long Pahangai, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. (ANTARA/taufiq hart)

“Kami juga segera kembali meninjau kondisi Puskesmas tersebut di awal pekan kedua April ini, dan minta jajaran di Puskesmas Long Pahangai kembali membersihkan dan memperdalam parit darurat,” ujarnya.

Long Pahangai berjarak lebih kurang setengah hari perjalanan dengan speedboat ke arah hulu Sungai Mahakam dari Ujoh Bilang, ibukota Kabupaten Mahakam Ulu. Dari Balikpapan bisa dicapai dengan 45 menit terbang dari Bandara Sepinggan dan mendarat di runaway rumput di kecamatan itu.

Ujoh Bilang sendiri jauhnya 4 jam naik speedboat dari Pelabuhan Tering di Melak, gerbang ke hulu Mahakam, atau lebih kurang 600 km barat laut Balikpapan.*

Baca juga: DPRD Kaltim dukung pelayanan Puskesmas 24 jam

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023