Raskin yang disalurkan di Pandeglang bagian selatan berwarna kuning dan banyak kutunya, jadi sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Kita minta masalah ini jangan dibiarkan."
Pandeglang (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat (FK-LSM) Kabupaten Pandeglang Aap Aptadi meminta pemerintah daerah membentuk tim terkait temuan pemberian beras jelek untuk masyarakat miskin di wilayah selatan.
"Kami minta masyarakat miskin Pandeglang, Banten, jangan dijadikan percobaan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) jelek dari Bulog Sub Divre Pandeglang-Lebak," katanya di Pandeglang, Rabu.
Pemkab Pandeglang bersama Polres setempat, kata dia, harus menyikapi masalah tersebut dengan serius, dan membentuk tim bersama guna menyelesaikan masalah itu.
Dari hasil investigasi lapangan, kata dia, sangat banyak raskin jelek yang didistribusikan Bulog Sub Divre Pandeglang-Lebak bagi masyarakat penerima manfaat di Pandeglang bagian selatan.
"Raskin yang disalurkan di Pandeglang bagian selatan berwarna kuning dan banyak kutunya, jadi sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Kita minta masalah ini jangan dibiarkan," ujarnya.
Selama ini, kata dia, Bulog memang mengganti kalau ada raskin yang disalurkan jelek, setelah ada pengaduan dari masyarakat, dan yang disayangkan mengapa hal itu terus terjadi.
"Inikan seperti percobaan. Kalau ada beras jelek salurkan dulu ke masyarakat, nanti kalau ada pengaduan baru diganti, jika tidak dibiarkan saja, makanya seperti dijadikan percobaan," katanya.
Menurut dia, semua pihak harus bertanggung jawab terhadap masalah itu, mulai dari tim monitoring dan evaluasi (monev), Bulog dan Kantor Ketahanan Pangan Pandeglang.
Ia mengaku memiliki data raskin jelek yang disalurkan pada beberapa desa di wilayah selatan, diantaranya Desa Rocek sebanyak 4.245 kg, Cimanuk (4.140 kg), Desa Palanyar (3.735 kg). Desa Parumasan (4000 kg), Desa Kadumalati (6.000 kg), dan Desa Pasirkadu (1.000 kg).
"Masih banyak lagi raskin jelek yang kita temukan di beberapa desa, barang buktinya ada di Sekretariat FK-LSM," katanya. (S031/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012