Dengan kebersamaan kita bisa memenangkan, menggunakan momentum baik bagi pertumbuhan ekonomi di negeri kita,"

Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh pihak untuk ikut menjaga kinerja perekonomian nasional sekaligus turut serta mengatasi permasalahan ekonomi pada tingkat kawasan maupun dunia.

"Dengan kebersamaan kita bisa memenangkan, menggunakan momentum baik bagi pertumbuhan ekonomi di negeri kita," kata Presiden dalam pidato kuncinya pada HIPMI Economic Outlook 2013 yang bertema "Kebijakan Pemerintah untuk Pengusaha Pemula dan Pengusaha Daerah" di Denpasar, Rabu.

Presiden menggarisbawahi kolaborasi pengusaha dengan pemerintah pusat dan daerah terkait prospek perekonomian Indonesia tahun 2013.

"Kita bisa memperkirakan ekonomi 2013 dengan basis kecenderungan sepanjang tidak ada diskontinuitas, tidak ada kejutan pada perekonomian dunia dan kawasan atau kejutan di dalam negeri," kata Presiden.

Kepala Negara menekankan perlunya pemahaman mengenai situasi global dan kawasan mengingat pertumbuhan global diperkirakan akan menurun tahun depan. Sekalipun menurutnya target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 adalah 6,8 persen.

Menurut Presiden, IMF semula memprediksi ekonomi akan tumbuh 3,9 persen, namun dikoreksi menjadi 3,6 persen. Sedangkan OICD semula memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 4,2 persen namun kemudian mengoreksinya menjadi hanya 3,4 persen. Sementara itu WTO mengatakan dalam 20 tahun ini rata-rata pertumbuhan perdagangan 5,4 persen, namun tahun depan diperkirakan hanya 4,5 persen.

Untuk mendorong peran para pengusaha muda dan pemula, Kepala Negara mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah sepakat memberi kesempatan pengusaha daerah untuk proyek senilai di bawah Rp 20 miliar.

Presiden berharap para pemimpin daerah dan pengusaha mapan mendukung konsep itu sekalipun hanya bersifat imbauan dan memberi ruang bagi para pengusaha muda dan pemula.

"Ini imbauan moral, rakyat saya pikir bisa mendukung. Dengan demikian yang sudah mapan dan kuat bersainglah dengan yang kuat, dengan luar negeri. Yang masih awal kasihlah kesempatan supaya menjadi besar," katanya.

Namun, ia berharap agar publik tidak kemudian anti kepada dunia usaha besar karena usaha yang besar itu juga menciptakan lapangan pekerjaan, membayar pajak, dan menggerakan yang lain.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu adalah para menteri KIB II antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menperin MS Hidayat, Mentan Suswono, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Menkop dan UKM Syarief Hasan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Ketua KEN Chairul Tandjung serta Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Raja Sapta Oktohari.
(G003/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012