Mereka wajib menerapkan prinsip transparansi, sehingga membuat pengawasan semakin optimal

Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dan bisnis Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menyatakan perusahaan yang masuk lantai bursa wajib menerapkan prinsip transparansi agar pengawasan lebih optimal sehingga kinerjanya diharapkan makin meningkat.

"Perusahaan yang akan masuk penawaran umum perdana (IPO) tentu positif, termasuk Pertamina Hulu Energi jika mereka akan masuk bursa saham. Mereka wajib menerapkan prinsip transparansi, sehingga membuat pengawasan semakin optimal," ujarnya melalui keterangan di Jakarta, Selasa, menanggapi rencana penawaran saham perdana PHE.

Baca juga: Pakar Hukum Pasar Modal: IPO berbeda dengan privatisasi

Selain itu, lanjutnya, juga bisa menghindarkan terjadinya fraud dan penyalahgunaan sehingga diharapkan dengan IPO, kinerja perusahaan akan semakin meningkat dan lebih efisien.

Keterbukaan pada perusahaan publik, jelas Acuviarta, memang mutlak dilakukan, termasuk PHE yang selama ini sebenarnya sudah menjalankan kewajiban pelaporan rutin, tentu transparansi harus lebih ditingkatkan.

Hal itu, tambahnya, Karena para investor membutuhkan analisis yang cukup lengkap mengenai perusahaan, baik analisis teknis maupun analisis fundamental mengenai kondisi perusahaan.

Oleh karena itulah, siapapun bisa melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang masuk bursa baik investor maupun masyarakat luas.

"Masyarakat bisa melihat, karena resume memang harus dipublikasikan. Siapapun bisa melihat dari kode perusahaan tersebut di bursa saham. Ini kan positif. Makanya, perusahaan go public itu perusahaan yang diuji oleh pasar. Pasti lebih efektif dan efisien,” katanya.

Menurut dia, banyak BUMN menunjukkan peningkatan kinerja yang luar biasa setelah masuk ke lantai bursa, seperti Bank Mandiri atau Aneka Tambang. Perusahaan-perusahaan publik tersebut, lanjutnya memperlihatkan percepatan yang luar biasa baik.

Secara terpisah, pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menyatakan keuntungan menjadi perusahaan terbuka antara lain, bahwa perusahaan tersebut menjadi lebih transparan dalam melaporkan kinerjanya.

"Akan lebih transparan dan terbuka melaporkan audit kinerja keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya menanggapi rencana penawaran saham perdana Pertamina Hulu Energi (PHE). .

Dengan menjadi perusahaan terbuka, lanjutnya, masyarakat akan lebih mudah mengakses data tentang kinerja perseroan secara berkala. Masyarakat juga bisa menerima informasi tentang rencana kerja dan aksi perseroan ke depan. Semua dapat dengan mudah diawasi.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pencarian dana melalui IPO untuk kegiatan eksplorasi memang perlu dilakukan.

Hal itu, menurut menteri, di satu sisi PHE memiliki keterbatasan pendanaan sedangkan di sisi lain impor minyak mentah dan BBM terus meningkat setiap tahun.

Diharapkan dengan penambahan modal ini, PHE bisa terus melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan sumur pengeboran sumur eksplorasi dan sumur pengembangan untuk meningkatkan produksi migas tanah air.

Baca juga: PHE lampaui target produksi migas berkat tiga strategi inisiatif

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023