Makassar (ANTARA) - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Kogabwilhan II) Marsekal Madya TNI Andyawan Martono menyampaikan pemaparan tentang integrasi kebangsaan sebagai pilar persatuan dan kesatuan bangsa pada kuliah umum di Baruga Prof Dr Baharuddin Lopa, FH Unhas, Makassar, Selasa.
Panglima Andyawan Martono dalam kesempatan tersebut mengatakan, NKRI terwujud berkat tekad persatuan dan akan menjadi sebuah potensi kehancuran yang besar bila masyarakat Indonesia tidak mampu mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.
Menurut dia, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban mempertahankan negara dalam bentuk bela negara. Mempertahankan empat pilar kebangsaan merupakan bentuk dari bela negara dari setiap warga negara Indonesia.
“Setidaknya ada empat upaya atau cara yang bisa kita lakukan dalam menjaga empat pilar bangsa yakni kultural melalui perkenalan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda, edukatif juga menjadi penting untuk diberikan mengingat saat ini sangat marak aksi kriminal yang dilakukan oleh generasi muda seperti tawuran, pencurian bahkan pembunuhan," ujarnya.
"Selain upaya pendekatan kultural dan edukatif, aspek hukum dan struktural juga memiliki peranan penting,” lanjut Panglima Andyawan.
Panglima Andyawan Martono menambahkan, empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI merupakan bentuk pertahanan negara oleh setiap negara.Pilar ini masing-masing saling menguatkan dan memperkokoh Indonesia sebagai suatu negara berdaulat. Misalnya saja fungsi Pancasila sebagai petunjuk aktivitas hidup di segala bidang yang dilakukan warga Indonesia.
Saat ini, kata dia, perkembangan lingkungan strategis terjadi secara cepat dan dinamis, menciptakan berbagai ancaman secara nyata.
“Walaupun adanya pergeseran generasi perang, namun pertempuran masih tetap menjadi potensi ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Saat ini, banyak tren ancaman yang hadir di tengah kehidupan masyarakat, misalnya saja perang ideologi. Hal ini bisa dihindari melalui penguatan pilar kebangsaan Indonesia, dan tentu saja peran generasi muda sangat diperlukan,” jelasnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023