Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta otoritas terkait memastikan keamanan penggunaan stiker pembayaran daring menggunakan kode batang (QRIS), pasca-penyalahgunaan fasilitas itu oleh oknum tertentu di sejumlah kotak amal masjid di Jakarta.
"Dari pihak yang punya otoritas ini supaya diciptakan pengamanan. Kalau seperti sekarang berarti kan kurang aman padahal kita ingin memberikan pelayanan yang lebih baik artinya itu inovasi pelayanan lebih mudah, lebih baik, tetapi ada risiko yang ternyata ada, bisa diganti oleh (oknum)," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Dia mengatakan otoritas terkait harus menciptakan keamanan dari penggunaan QRIS agar pengguna dan pemilik QRIS tidak dirugikan.
Di sisi lain ia meminta pemilik QRIS utamanya di masjid-masjid untuk senantiasa mengecek QRIS-nya agar tidak ada penyalahgunaan.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan dikabarkan telah menangkap pria diduga pelaku penipuan stiker pembayaran daring menggunakan kode batang (QRIS) di sejumlah masjid di wilayah tersebut.
"Pelaku ditangkap gabungan dengan Polda Metro Jaya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Irwandhy menerangkan pelaku ditangkap di salah satu lokasi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun dia tidak bisa merinci lebih lanjut.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman Blok M Square menyatakan, pihaknya sudah menerima uang yang dikirim oleh diduga pelaku ke rekening masjid.
"Iya kami sudah menerima, tapi itu kan belum tentu uang jamaah, bisa jadi uang dari mana saja, dari QRIS yang tersebar," ujar DKM Masjid Nurul Iman Blok M Square Habibi Katin saat dihubungi.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023