Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memastikan pasokan daging sapi di Sumut aman dari virus penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga warga tidak perlu lagi khawatir untuk membelinya..
Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Sumut Lies Handayani di Medan, Senin, mengatakan Pemprov Sumut bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melaksanakan dan memperketat pos pemantaau lalu lintas hewan, dan ini sudah berlangsung dari tahun lalu.
"Tahun ini dilaporkan kabupaten/kota untuk penyakit PMK sudah sangat menurun. Di setiap perbatasan provinsi sudah ada cek poin yang memastikan ternak bebas PMK, jadi setiap ternak yang masuk atau keluar provinsi akan terdeteksi virus PMK hewan tersebut," ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan kondisi daging sapi yang ada di seluruh pasar wilayah Sumut.
"Masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan hal tersebut," katanya.
Di sisi lain, Lies mengungkapkan ketersediaan bahan pangan asal ternak, yakni daging sapi, ayam ras dan telur mencukupi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/ 2023.
"Kita ketahui konsumsi daging sapi pada perayaan Idul Fitri nantinya pasti akan meningkat. Kondisi di Sumut hampir di seluruh kabupaten/kota untuk daging kita nyatakan aman, karena stok daging kita surplus sebesar 2.230 ton," sebutnya.
Terkait fluktuasi harga, Lies tidak menampik adanya kenaikan harga di pasar, apalagi menjelang hari besar keagamaan, Namun, ia mengaku pemerintah sudah berbagai upaya mengatasi kenaikan tersebut.
Fluktuasi harga pada saat ini untuk daging sapi sekitar Rp130 ribu sampai Rp160 ribu/kg. Telur Rp1.400 - Rp1.800/butir.
"Untuk ayam kemarin sempat di harga terendah sebesar Rp18 ribu/kg. Memang di pasaran masih seperti itu dan kita berdoa harga terus stabil agar masyarakat dapat bergembira dalam merayakan Lebaran nanti," ujarnya.
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023