...memiliki tubuh yang cantik seperti arwana...Jambi (ANTARA News) - Bupati Kerinci H Murasman melakukan pelepasan sedikitnya 6.000 bibit atau anakan ikan Semah ke Sungai Batang Merangin, Lubuk Larangan, sebagai upaya melestarikan ikan asli dan khas Kerinci, yang menjadi ikon kepariwisataan dan dunia perikanan atau pertanian Kerinci.
"Keberadaan ikan ini harus lestari dan tetap abadi ada di sini, untuk itulah kami melakukan penebaran bibit ikan di Sungai Batang Merangin yang memang merupakan habitat asli mereka," kata Bupati Kerinci, H Murasman, di Jambi, Rabu.
Menurut Bupati, ikan jenis ini hanya ada di kabupaten berjuluk "Sekepal Tanah Surga yang Tercampakkan ke Bumi" tersebut meskipun penyebarannya diketahui sampai ke Kabupaten Merangin, Bungo Sarolangun, bahkan juga ada di Bengkulu Utara.
Tempat penebaran benih ikan Semah tersebut adalah kawasan Lubuk Larangan yakni semacam sistem konservasi pelestarian sumber daya hayati sungai yang dikukuhkan secara adat masyarakat.
Konsep pelestarian Lubuk Larangan hingga saat ini terbukti ampuh membantu melestarikan berbagai jenis SDA hayati sungai khususnya ikan, karena itulah penebaran benih di kawasan tersebut diharapkan akan mempu mempertahankan keberadaan dan kelangsung ikan Semah di masa mendatang, terbebas incaran dan jarahan dari tangan-tangan usil.
"Ikan Semah ini memiliki keunggulan yang luar biasa, dia termasuk jenis ikan air tawar sungai air deras, memiliki tubuh yang cantik seperti arwana hingga cocok juga dipelihara sebagai ikan hias, selain itu yang terpenting dagingnya teramat lezat dan gurih dimasak dengan cara apapun, harganya sangat mahal, bahkan sampai Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per kilogramnya, ini menjanjikan untuk peningkatan perekonomian nelayan kalau dikelola secara benar," kata bupati.
Bahkan kelezatan ikan ini juga termasuk pada isi perut atau kotoran yang ada ada dalam perutnya yang berasal dari pakannya yakni berupa berbagai jenis lumut sungai, pun bisa atau aman untuk dimakan atau dikonsumsi.
"Karena itulah ikan Semah sampai saat ini selalu menjadi primadona sebagai oleh-oleh alami dari Kerinci selain padi Payo oleh para wisatawan yang berkunjung. Ikan ini sangat berpotensi untuk mengangkat perekonomian nelayan, jika saja pengelolaannya dilakukan secara baik dan terarah," kata dia.
Selain kerapnya dilakukan penebaan benih atau bibit ikan Semah ke sungai-sungai, sebagai sentra pengembangan, Kerinci juga memiliki kolam penangkaran di Semurup yang saat ini terdapat 200 indukan yang setiap waktu berproduksi sehingga ikan Semah dapat terus dipasarkan hingga ke beberapa daerah di luar Kerinci dan Jambi.
(ANT-144)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012