Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh mencatat jumlah penukaran uang baru dan pecahan kecil untuk keperluan Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah di Banda Aceh melalui mobil kas keliling bank sentral telah mencapai Rp6 miliar.

"Sejak dibuka 29 Maret hingga hari ini penukaran uang pecahan kecil dan uang baru melalui mobil kas keliling Bank Indonesia telah mencapai Rp6 miliar," kata Kepala Unit Operasional Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) BI, M Ali Yamin di Banda Aceh, Senin.

Ia mengatakan, animo masyarakat di Banda Aceh yang ingin menukarkan uang sangat tinggi, terlihat dari antrean panjang di lokasi penukaran di mobil kas keliling yang ditempatkan di Mall Barata Aceh dimulai hari ini(Senin,10/4) dan akan berlangsung hingga 20 April 2023.

"Pada hari ini saja, jumlah antrean di mobil kas keliling mencapai 600 orang, belum termasuk yang pakai aplikasi pintar," ujarnya.

Terdapat lima unit mobil kas keliling yang disediakan untuk melayani penukaran uang pecahan di Mall Barata Aceh, yakni mobil BI, Bank Syariah Indonesia, Bank BTN, Bank Aceh, dan Bank BPR Syariah.

Sebelumnya, kegiatan penukaran uang lewat program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2023 di Wilayah Kerja KPw BI Provinsi Aceh telah dilakukan di berbagai lokasi, yakni 29 Maret di Pasar Keutapang, 30 Maret di Pasar Lambaro, 3 April di Kantor Wali Kota Banda Aceh, 4 April di Kantor Gubernur Aceh, dan 5 April di Darussalam.

Penukaran uang pecahan tersebut, lanjut Ali Yamin, sebenarnya juga bisa dilakukan melalui aplikasi PINTAR BI. Hanya saja, kuota penukaran melalui aplikasi tersebut dibatasi hanya untuk 100 orang dan sudah penuh kuotanya sampai 18 April karena diprediksi tidak banyak.

"Kami pikir banyak manual, jadi kami stok yang kami siapkan maksimal untuk 150 orang, tapi karena pakai satu mobil kas keliling BI cuma mampu layani untuk 100 saja," katanya.

Ali Yamin menambahkan, bahwa penukaran uang pecahan per orang hanya sampai Rp3,8 juta saja.

Dirinya menyebutkan, nominal pecahan yang banyak diminati masyarakat yakni uang kertas Rp5 ribu dan Rp10 ribu. Persediaan pecahan tersebut sudah sedikit jumlahnya dan telah dibatasi karena stok menipis.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat yang sudah mendapatkan uang pecahan baru tersebut agar selalu cinta, bangga, paham rupiah (CBR) dengan menjaga kerapian uang.

"Kita mohon uangnya jangan dilipat dan mengajak masyarakat untuk cinta, bangga, dan paham pada rupiah," demikian Ali Yamin.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023