Informasi dari Badan Metrologi dan Geofisika (BMG) memang dua bulan ini terjadi cuaca yang ekstrem. Untuk itu, kami minta masyarakat lebih siaga.."
Balikpapan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Balikpapan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca buruk yang terjadi antara bulan Desember 2012 hingga Januari 2013.
"Informasi dari Badan Metrologi dan Geofisika (BMG) memang dua bulan ini terjadi cuaca yang ekstrem. Untuk itu kami minta masyarakat lebih siaga, disamping jajaran aparat Badan Penanggulangan Bencana Kota (BPBK), camat, lurah, dan masyarakat untuk bersiaga, jika terjadi bencana," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Balikpapan, Sudirman Djajaleksana, Rabu.
Menurutnya, Pemkot Balikpapan juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor dan daerah bantaran sungai rawan terjadi banjir, agar lebih waspada karena akan terjadi cuaca buruk.
Pengalaman tahun sebelumnya, sudah banyak korban jiwa akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda. Karenanya kata Sudirman, Pemkot Balikpapan tidak ingin kejadian buruk yang pernah terjadi terulang kembali.
Ada beberapa titik yang diwaspadai karena sangat rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor seperti kawasan Damai Balikpapan Selatan, daerah Kantor Sosial Balikpapan Utara, dan Tugu Adipura Gunung Sari Balikpapan Tengah.
"Kalau untuk tanah longsor, beberarapa daerah perbukitan yang paling diwaspadai, wilayah Prapatan wilayah Balikpapan Selatan, Martadinata wilayah Balikpapan Tengah, Gunung Empat Wilayah Balikpapan Utara dan beberapa lagi yang juga di wilayah Balikpapan Utara," terangnya.
Sejauh ini kata Sudirman, Pemkot Balikpapan berupaya melakukan antisipasi terjadinya bencana tersebut, seperti melakukan pengerukan sejumlah sungai-sungai.
"Sedimentasi sudah dilakukan di Sungai sepinggan, jadi drainase antisipasi banjir sudah dilakukan," ujar Sudirman.
Pemkot Balikpapan, kata Sudirman memang merencanakan akan merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan bencana tersebut, hanya saja tidak bisa tahun ini.
"Relokasi ada rencananya, tapi karena perlu perencanaan matang, apalagi terkait dana yang besar," imbuh Sudirman.
Disamping itu diakuinya peralatan yang dimiliki masih belum ideal untuk menanggangi, jika terjadi bencana besar banjir dan tanah longsor.
"Soal peralatan itu relatif, tapi kalau bencana besar masih kurang, memang ada alokasi penambahan untuk mobil pemadaman, termasuk perahu-perahu karet," tuturnya.
Ia menambahkan, Walikota Balikpapan menginstruksikan camat dan lurah untuk bersiaga, jika terjadi bencana tanah longsor maupun banjir.
"Jadi memang kalau terjadi bencana, camat dan lurah harus bersiaga, kemudian melaporkan langsung wali kota," tandasnya.
(KR-NVA/I006)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012