Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) menggratiskan biaya penyambungan kembali instalasi listrik ke rumah-rumah penduduk yang terkena bencana gempa di wilayah Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah, Sabtu (27/5) lalu. Direktur Pemasaran dan Niaga PLN Sunggu Anwar Aritonang di Gedung DPR Jakarta, Selasa, mengatakan PLN bertanggung jawab memperbaiki kembali instalasi yang rusak terkena gempa itu. "Semuanya `free` (gratis). Masa orang sedang terkena musibah, tambah kita sengsarakan," ujarnya. Berdasarkan perkiraan, ada puluhan ribu rumah yang hancur akibat gempa berkekuatan 5,9 skala Richter di Sabtu pagi tersebut. Aritonang mengatakan, sebanyak 1.560 gardu khusus di wilayah Yogyakarta harus diperbaiki kembali. Menurut dia, PLN telah mengerahkan sekitar 300 pegawai dari berbagai wilayah guna memperbaiki gardu dan jaringan listrik yang rusak. "Mereka selain berasal dari Yogyakarta, juga Bali 25 orang, Jatim 40 orang, Jateng 150 orang, dan Jabar 60 orang. Mereka juga membawa peralatan distribusi termasuk tiang," katanya. Mengenai kondisi kelistrikan, juru bicara PLN Muljo Adji AG mengatakan, sampai saat ini kondisi kelistrikan di wilayah gempa telah 95 persen menyala. Menurut dia, PLN memperbaiki jaringan terlebih dahulu sebelum menyambungkan kembali listrik ke rumah-rumah penduduk. PLN telah menempatkan sekitar 30 genset guna mendukung sistem kelistrikan terutama rumah sakit dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Sementara itu, PT Pertamina (Persero) juga memberikan bantuan minyak tanah gratis ke beberapa wilayah gempa yang menderita kerusakan cukup parah seperti Kecamatan Prambanan dan Jetis di Kabupaten Klaten dan juga Kabupaten Bantul. Pertamina juga memberikan bantuan 5.000 liter premium dan 5.000 liter solar secara cuma-cuma kepada tim evakuasi korban dan pendistribusian bantuan. Juru bicara Pertamina M Harun mengatakan, pemberian BBM gratis tersebut di luar bantuan tunai Pertamina sebesar Rp5 milliar yang disalurkan melalui Tim Bantuan BUMN. Ia menambahkan, dari 74 SPBU yang ada di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya hanya tinggal satu yang belum beroperasi karena rusak berat. "Dua SPBU di Bantul yang belum beroperasi karena pegawainya menjadi korban gempa, tengah diupayakan beroperasi dalam waktu dekat," katanya seraya menambahkan kini sudah tidak dijumpai lagi antrian di SPBU. Harun juga mengatakan, pada Selasa ini Dirut Pertamina Ari H Sumarno didampingi Direktur Hulu Sukusen Sumarinda dan Direktur Pengolahan Suroso A mengunjungi korban gempa dan menyerahkan bantuan langsung senilai Rp750 juta.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006