Damaskus (ANTARA News) - Penggelaran rudal-rudal Patriot oleh NATO di perbatasan Turki dengan Suriah adalah satu persiapan bagi intervensi militer di negara itu untuk membantu "kelompok-kelompok teroris", kata satu surat kabar pro-pemerintah Selasa.
Surat kabar Al-Watan pro-pemerintah mengatakan penggelaran rudal-rudal itu juga bertujuan untuk menyabot usaha-usaha diplomatik utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi untuk menyelesaikan krisis di Suriah, lapor AFP.
"Menggelar rudal-rudal Patriot, salah satu dari tujuan-tujuan usaha Turki untuk mendorong NATO melakukan intervensi militer di Suriah untuk mendukung kelompok-kelompok teroris," kata surat kabar itu, yang mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad tetap menyebut aktivis-aktivis dan pemberontak sebagai "teroris-teroris" sejak meletusnya protes Maret tahun lalu, yang meningkat menjadi satu pemberontakan bersenjata.
Penggelaran rudal-rudal itu "juga bertujuan menyabot usaha-usaha diplomatik utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi, serta diskusi-diskusi yang sedang dilakukan antara wakil-wakil menteri luar negeri Amerika Serikat dan Rusia dalam usaha mencari satu solusi krisis itu", kata pejabat yang dikutip Al-Watan.
Penggelaran rudal-rudal itu juga bertujuan untuk "menutup usaha-usaha Prancis dan Inggris mengirim senjata-senjata kepada oposisi".
Tindakan-tindakan Turki itu "membuktikan bahwa Suriah sedang meraiha kemenangan penting di lapangan dan kelompok-kelompok teroris gagal melakukan tugas yang telah ditetapkan oleh Qatar, Arab Saudi, Prancis, Inggris dan Turki".
Damaskus tetap menuduh negara-negara Barat dan Teluk Persia mempersenjatai oposisi, dan meningkatkan bantuan kepada pemberontak melalui Turki.
Pemerintah Bashar mengatakan Suriah menjadi target satu "konspirasi internasional" yang bertujuan menimbulkan kekacauan di negara itu.
NATO bulan lalu menyetujui penggelaran rudal Patriot dekat perbatasan Turki dengan Suriah, saat bentrokan antara pemberontak dan tentara Suriah melanda persis seberang perbatasan itu. (RN/C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012