DPRD usulkan revitalisasi kawasan Segitiga Emas Surabaya

Surabaya (ANTARA) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengusulkan agar kawasan Segitiga Emas Surabaya yaitu Tunjungan-Praban-Blauran direvitalisasi secara menyeluruh.

"Saya memberikan Apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya menghidupkan kembali wilayah Jalan Tunjungan yang sekarang sudah sangat ramai dikunjungi warga maupun wisatawan," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Senin.

William mengatakan, sudah saatnya Jalan Blauran dan Praban juga ditata dan dihidupkan kembali, karena kawasan itu memiliki sejarah sebagai pusat perekonomian.

Menurut dia, Jalan Blauran dulu adalah pusat penjualan emas di Kota Surabaya. Tentunya, lanjut dia, berpotensi untuk bisa digarap untuk dihidupkan kembali.

"Perlu ditata dan dibuat lebih terang," kata William.

William juga menyampaikan, saat ini kondisi kawasan Blauran agak suram dan redup sehingga pedagang emas di kawasan tersebut khawatir jika berdagang sampai malam hari.

"Jika kawasan Blauran dihidupkan kembali maka wisatawan dari Luar Kota dan luar negeri bisa diarahkan untuk belanja emas di sana, dengan bekerja sama dengan biro pariwisata. Seperti kalau wisata di negara lain, wisatawan selalu diarahkan mampir ke tempat belanja," kata William

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya Iman Krestian sebelumnya mengatakan, salah satu revitalisasi yang sudah dilakukan adalah pengecetan Gedung Siola dengan nuansa merah-putih.

Menurut Iman, pengecetan dilakukan sesuai dengan karakter kawasan dan bangunan, seperti merah-putih yang ditimpakan pada Gedung Siola. Pemilihan warna tersebut agar bisa menjadi aksen kawasan, serta menyesuaikan pilihan dari tim cagar budaya.

Tak hanya Gedung Siola, gedung-gedung lainnya di sepanjang Jalan Tunjungan juga sebagian gedung dicat dengan warna-warna cerah yang menonjolkan detail bangunannya. Gedung yang tidak masuk pengecatan adalah Hotel Majapahit karena ingin tetap dipertahankan orisinalitasnya.

Pengecatan juga akan dilakukan di Jalan Blauran dan Jalan Embong Malang, serta dibenahi konsep pedestrian dan tambahan lampu, untuk menonjolkan konsep Kota Tua.