Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menggelar Pelatihan Peningkatan Kualitas Layanan bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) agar dapat meningkatkan kualitas layanan yang sesuai harapan wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa Lombok menjadi salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sehingga penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus diperkuat secara beriringan.
“Tidak hanya infrastruktur, tapi SDM juga harus diperkuat secara beriringan agar para pelaku parekraf dapat menerima semua manfaat dari pembangunan infrastruktur yang ada di Mandalika, salah satu contohnya penyelenggaraan sport event,” kata Sandiaga melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenparekraf kolaborasi dengan Pemkab Garut kembangkan pariwisata
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham mengatakan, pelatihan digelar pada 5-8 April 2023, dengan target peserta pelatihan tersebut sebanyak 320 orang yang terdiri atas para pelaku usaha atau bisnis parekraf seperti objek wisata, restoran, kuliner oleh-oleh, dan industri kreatif lainnya yang telah terdaftar di platform online.
Melalui pelatihan tersebut, Kemenparekraf berupaya memberikan dukungan kepada para pelaku usaha di bidang parekraf yang terdaftar di platform digital untuk membangun citra dan reputasi bisnis mereka dengan mendorong pelanggan untuk memberikan review positif, sehingga dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas wisatawan.
Terlebih pada 2023 ini, Indonesia kembali didaulat sebagai tuan rumah KTT ASEAN, yang dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan keberagaman pariwisata dan memicu pertumbuhan ekonomi khususnya di Lombok.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan pelaku usaha mampu merespons segera peluang tersebut dengan meningkatkan kualitas layanan usaha," kata dia.
Baca juga: Danone Indonesia-Kemenparekraf bermitra dorong potensi desa wisata
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi menambahkan bahwa selama pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi yang disesuaikan dengan bidang usaha, mencakup hospitality, housekeeping, front office, food & beverage product and services, room division, attraction, dan complaint resolution.
“Pelatihan ini dikembangkan untuk dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki kapasitas dalam memberikan kualitas layanan produknya dengan memperoleh peningkatan review dari pelanggan di platform online,” ujar Florida.
Setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha juga akan diberikan mentoring dan coaching clinic agar usaha yang telah terdaftar dan terverifikasi di platform online dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Florida mengatakan, pelatihan juga akan menjangkau para pelaku usaha yang ada di 6 DPP yakni Danau Toba, BYP (Borobudur-Yogyakarta-Prambanan), Lombok, Labuan Bajo, BTS (Bromo-Tengger-Semeru), dan Wakatobi berjumlah total 3.614 orang yang usahanya sudah terdaftar pada platform digital.
Khusus di Lombok, targetnya adalah sebanyak 1.045 orang pelaku usaha di Key Tourism Area (KTA) Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram.
Baca juga: Kemenparekraf kolaborasi dengan TikTok promosikan parekraf Indonesia
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023