mengajak orang untuk terus mengamalkan 'Iqro' yang berarti bacalah, berpikir majulahGorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Thariq Modanggu, berharap kegiatan pesantren literasi 'PelitaQu' yang digagas, dapat lestari di setiap bulan Ramadhan.
"Saya berharap, pesantren literasi ini diikuti beragam kalangan. Tidak hanya di lingkungan pemerintah daerah, tetapi bisa menjangkau seluruh desa dan diikuti seluruh kalangan. Pesantren ini dapat tetap lestari, apalagi ini telah tahun ketiga digelar di setiap bulan Ramadhan," katanya, di Gorontalo, Minggu.
Bupati Thariq mengatakan, majelis ilmu pengetahuan sangatlah istimewa, karena melalui majelis ilmu, setiap individu akan diangkat beberapa derajat oleh Sang Pencipta.
"Ini menjadi penghargaan Allah kepada orang yang berilmu dan beriman sebagaimana disampaikan dalam Al Quran. Apalagi saat ini, kehidupan setiap orang seakan telah dirampas oleh modernisasi digital. Tradisi lama yaitu membaca Al Quran atau mendalami bacaan Quran, seakan sirna. Olehnya, pesantren literasi ini digagas sebagai media mengajak orang untuk terus mengamalkan 'Iqro' yang berarti bacalah, berpikir majulah," katanya.
Baca juga: Puluhan personel Yonarmed ikuti pesantren kilat kaji kitab dan tafsir
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar Pesantren Ramadhan perkuat karakter pelajar
Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd. Sabri AR mengatakan, gagasan Bupati Gorontalo Utara ini, sangat istimewa.
"Ini gagasan sangat brilian. Umat Islam diajak untuk memahami kandungan Al Quran melalui budaya literasi. Sebagaimana memahami kandungan Surah Iqra. Yaitu, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dengan makna kandungan ayat ini, tentu kita akan diperhadapkan dengan tradisi taqwa dan tradisi membaca, melalui salah satu langkah jitu Bupati Thariq yang sangat relevan dengan kondisi zaman kita saat ini, melalui pesantren literasi," ungkap Sabri.
Ia pun turut mengajak umat Islam khususnya para peserta pesantren literasi 'PelitaQu' untuk terus menggali ilmu pengetahuan dengan semangat totalitas diri mempelajari kandungan Al Quran melalui budaya literasi.
"Jangan setengah-setengah, agar kita bisa mendapatkan Nurul artinya cahaya dalam ilmu dan bukan Narun yang artinya api kesesatan. Saya sepakat dengan Pak Bupati, kita bersama-sama melestarikan pesantren literasi ini di setiap Ramadhan," imbuhnya.
Baca juga: Kimia Farma adakan pesantren Ramadhan libatkan 100 pesantren
Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd. Sabri AR mengatakan, gagasan Bupati Gorontalo Utara ini, sangat istimewa.
"Ini gagasan sangat brilian. Umat Islam diajak untuk memahami kandungan Al Quran melalui budaya literasi. Sebagaimana memahami kandungan Surah Iqra. Yaitu, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dengan makna kandungan ayat ini, tentu kita akan diperhadapkan dengan tradisi taqwa dan tradisi membaca, melalui salah satu langkah jitu Bupati Thariq yang sangat relevan dengan kondisi zaman kita saat ini, melalui pesantren literasi," ungkap Sabri.
Ia pun turut mengajak umat Islam khususnya para peserta pesantren literasi 'PelitaQu' untuk terus menggali ilmu pengetahuan dengan semangat totalitas diri mempelajari kandungan Al Quran melalui budaya literasi.
"Jangan setengah-setengah, agar kita bisa mendapatkan Nurul artinya cahaya dalam ilmu dan bukan Narun yang artinya api kesesatan. Saya sepakat dengan Pak Bupati, kita bersama-sama melestarikan pesantren literasi ini di setiap Ramadhan," imbuhnya.
Baca juga: Kimia Farma adakan pesantren Ramadhan libatkan 100 pesantren
Baca juga: 222 santri dayah Darul Quran Aceh ikuti kemah Al Quran saat Ramadhan
Baca juga: Pesantren Ramadhan digelar bagi pelajar SD-SMP di Pasaman Barat-Sumbar
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023