"Nyonya Diallo adalah perempuan kuat dan berani."

New York (ANTARA News/Reuters) - Mantan kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Dominique Strauss-Kahn menyelesaikan tuntutan hukum dengan menyepakati pembayaran uang guna selesaikan kasus serangan seksual terhadap pelayan hotel di New York, Amerika Serikat (AS).

Strauss-Kahn melakukan pembayaran itu guna menuntaskan kasus yang mengakibatkan dirinya kehilangan jabatan di IMF sekaligus memupus peluangnya menjadi presiden Perancis pada 14 Mei 2011.

Dalam sidang yang berlangsung singkat di Pengadilan Tinggi Negara Bagian New York di Bronx, hakim Douglas McKeon mengatakan bahwa berbagai persyaratan menyangkut kesepakatan tersebut akan bersifat rahasia.

Strauss-Kahn (63 tahun) tetap berada di Paris karena tidak diwajibkan muncul dalam persidangan di New York.

Adapun perempuan yang menuntutnya secara hukum, Nafissatou Diallo, tampak hadir di persidangan ketika hakim menjatuhkan putusannya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dan saya berterima kasih kepada Tuhan," kata Diallo dalam pernyataan singkat yang disampaikannya di luar gedung pengadilan setelah sidang putusan berakhir.

Persidangan berlangsung sekitar 11 kilometer dari hotel mewah di Manhattan, tempat Diallo pada Mei 2011 mengklaim bahwa Kahn, yang saat itu menjabat Direktur International Monetary Fund (IMF), menyerangnya dan melakukan perundungan seksual.

Atas tuduhan Diallo itu, Strauss-Kahn sempat meringkuk dalam tahanan selama enam malam, kemudian mengundurkan diri dari jabatannya di IMF.

"Nyonya Diallo adalah perempuan kuat dan berani yang tidak pernah kehilangan kepercayaan terhadap sistem peradilan kita. Dengan penyelesaian ini, ia bisa meneruskan kehidupannya, dan kami berterima kasih untuk dukungan dan doa dari semuanya," kata pengacara Diallo, Kenneth Thompson.

Pembela Strauss-Kahn yang berbasis di New York, William Taylor dan Amit Mehta, mengatakan dalam pernyataan melalui surat elektronik: "Mewakili Bapak Strauss-Kahn, kami merasa gembira dapat menyelesaikan masalah ini. Kami berterima kasih kepada Hakim McKeon atas kesabaran yang ditunjukkanya sehingga kesepakatan ini bisa dirumuskan."

Kesepakatan tersebut mengakhiri kasus hukum Strauss-Kahn di AS, namun ia akan menghadapi beberapa sidang pengadilan di Perancis.

Skandal di AS tersebut mencuat pada ketika Diallo (33) melaporkan kepada polisi bahwa Strauss-Kahn menyerangnya di Sofitel Hotel.

Diallo mengemukakan bahwa Strauss-Kahn keluar bertelanjang bulat dari kamar mandi di kamar hotelnya yang bertarif 3.000 dolar AS (setara Rp28,9 juta) semalam, dan memaksanya melakukan seks oral.

Atas tuduhan tersebut, pihak kepolisian New York menangkap Strauss-Kahn ketika sedang duduk di pesawat jet di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, yang malam itu bakal membawanya ke Perancis.

Kahn sempat memimpin persaingan untuk kubu Sosialis di Prancis, namun skandal seks menumbangkan ambisinya menjadi calon Presiden Prancis. Sejarah pun mencatat Francois Hollande muncul sebagai kandidat dan mengambil alih posisi Presiden Nicolas Sarkozky.

Kasus di New York itu juga memulai gelombang tuduhan lainnya terhadap Strauss-Kahn, yang sejak lama dikenal sebagai "perayu ulung" di kalangan politik Prancis.

Para jaksa penuntut awalnya menyatakan kepercayaan mereka terhadap bukti-bukti yang ada, termasuk DNA yang menunjukkan adanya kejadian seksual.

Namun, para jaksa kemudian membatalkan kasus tersebut pada Agustus 2011, setelah meningkatnya keraguan terhadap kredibilitas Diallo, termasuk kesaksiannya yang tidak konsisten tentang apa yang terjadi.

Hakim McKeon mengatakan bahwa tuntutan hukum terpisah yang diajukan Diallo terhadap New York Post atas laporan tabloid yang menyebutnya sebagai seorang pekerja seks juga terselesaikan.

Syarat-syarat penyelesaian juga dinyatakan sebagai hal rahasia.

Hingga Senin tidak ada komentar dari New York Post, kendati telah mengatakan bahwa pihaknya tetap bersikukuh atas kebenaran tentang laporan yang dibuatnya.
(Uu.T008/C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012