....Setiap orang di Afrika Selatan mencintai Mandela."

Johannesburg (ANTARA News) - Ikon anti-apartheid yang sedang sakit Nelson Mandela Senin hari ketiga masih tinggal di rumah sakit guna menjalani tes kesehatan lanjutan, dia baik-baik saja dan "tidak dalam bahaya," kata pemerintah Afrika Selatan.


Mantan presiden Afrika Selatan berusia 94 tahun itu berada di One Military Hospital di Pretoria, sesudah "istirahat malam yang nyenyak," namun menghadapi serangkaian pemeriksaan baru yang tidak disebutkan dan kemungkinan opname pada malam ketiga, lapor AFP.


"Para dokter masih akan melakukan pemeriksaan lebih jauh hari ini. Dia dalam perawatan pihak yang bertanggung jawab," kata sebuah pernyataan kepresidenan.


Kementerian pertahanan, yang bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatan mantan presiden tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa dia "tidak dalam bahaya pada saat ini," hanya memberikan sekelumit detil kondisinya.


Mandela -- yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian sepuluh tahun lalu -- diterbangkan ke rumah sakit militer terkemuka negara itu dari rumah desanya Sabtu.


Menteri Pertahanan Nosiviwe Mapisa-Nqakula mengunjungi Mandela Senin pagi dan mengatakan negarawan yang dihormati itu "dalam keadaan sangat, sangat baik".


"Dia baik-baik saja, dia terus menjalani perawatan yang...rutin dan yang semestinya diharapkan bagi seorang sesenior dia."


Para pejabat bungkam mengenai operasi medis yang dilakukan dan tidak mengungkapkan rincian apapun tentang kondisi medisnya.


Tidak jelas apakah Mandela akan menghabiskan malam ketiganya di rumah sakit.


"(Keputusan) itu masih di tangan dokter....Mereka mengatakan, mereka sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata juru bicara presiden Mac Maharaj kepada AFP.


Namun ini bukanlah kekhawatiran kesehatan pertama bagi seorang yang berusia antara 90-99 tahun, yang pada Februari silam pernah masuk rumah sakit semalam untuk operasi ringan pemeriksaan sakit perut terus menerus.


Pada Januari 2011, Mandela membuat negara khawatir ketika dia masuk rumah sakit dua hari akibat infeksi pernafasan akut. Dia meninggalkan rumah sakit dalam keadaan stabil dan menjalani perawatan rumah dan pengawasan kesehatan intens.


Madiba, sebutan kesayangan rakyat Afrika Selatan baginya, terpatri dalam sanubari bangsa, meskipun sudah turun dari jabatannya lebih satu dasawarsa silam -- hidup sepanjang masa dalam pesatnya perpolitikan bangsa yang terlahir kembali itu.


Rakyat Afrika Selatan bersatu untuk memanjatkan doa bagi pahlawan nasional mereka yang sedang sakit, yang menjadi presiden kulit hitam pertama negara itu.


June Mashiya, seorang petugas SPBU mengatakan kabar masuknya Mandela ke rumah sakit menjadikannya "sangat sangat khawatir, karena dia itu orang yang sangat penting bagi kami. Setiap orang di Afrika Selatan mencintai Mandela."


Meskipun kritikan kaum oposisi ditujukan pada Kongres Nasional Afrika (ANC) menjelang konferensi penting partai, partai-partai politik bersatu dalam koor doa bagi kesembuhan Mandela.


"Ketika Mandela masuk rumah sakit, kami semua terpengaruh karena kami mencintai dan peduli padanya," kata juru bicara oposisi utama Aliansi Demokrat Mmusi Maimane.


Namun ada juga tekanan agar bersabar menyangkut nasib Mandela -- berbeda dari kepanikan atas kekhawatiran kesehatannya sebelumnya -- perasaan bahwa Mandela kini harus pergi dalam damai.


"Rakyat Afrika Selatan yang terhormat biarlah Nelson Mandela pergi, dia sudah tua sekarang dan layak beristirahat," tulis @ComradeESETHU dari Cape Town di Twitter.


Mandela, dihormati karena perjuangan melawan aturan apartheid dan kemudian merekonsiliasi bangsa yang terpecah belah secara mendalam, dipilih menjadi presiden Afrika Selatan pada 1994 sesudah 27 tahun mendekam dalam penjara.


Setahun sebelumnya, dia berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan presiden apartheid terakhir negara itu F.W. de Klerk, hadiah yang dianugerahkan pada hari ini 19 tahun silam.


Setelah turun dari jabatannya, dia sejak itu kembali ke desa tempat tinggal semasa kecilnya. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012