Jakarta (ANTARA) - Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Hasan Basri Sagala menilai keputusan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dalam membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 merupakan kewenangan penuh FIFA.

"Pembatalan itu murni keputusan FIFA, jadi bukan karena Presiden RI atau PSSI setelah mendapat tekanan sana-sini," ujar Hasan Basri di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, polemik soal rencana kehadiran timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 adalah hal yang wajar dalam praktik demokrasi dan patut dihormati.

"Mereka yang menolak kehadiran Timnas Israel juga memiliki dasar kuat yakni berdasarkan fakta historis, konstitusi UUD '45, Permenlu No 2/2019, alasan dukungan kemanusiaan terhadap kekerasan tentara pendudukan Israel, dan keadilan perlakuan oleh FIFA," ucapnya.

Sedangkan pihak-pihak yang mendukung timnas Israel berlaga di Indonesia tentu memiliki alasan rasional dengan pertimbangan politik, ekonomi, budaya dan banyak hal lainnya.

"Para pendukung timnas Israel pun juga memiliki dalih yang tak kalah kuatnya," imbuhnya.

Untuk itu, dia menyebut bahwa dalam konteks demokrasi sedianya perbedaan tersebut justru sebuah aspek yang positif dan konstruktif untuk kemudian dicarikan titik temu seperti melalui jalur dialog.

Dia pun menyesalkan pernyataan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beberapa hari lalu yang dinilainya berpotensi memanaskan situasi terkait batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Jadi, jelas sekali tidak ada yang menekan Presiden, tokoh atau kelompok-kelompok itu menyampaikan haknya untuk menyampaikan pendapat. Apakah menurut Pak JK semua kelompok itu tidak berhak bersuara? Pak JK seperti terkesan mengadu domba pihak-pihak yang tidak setuju kehadiran tim Israel dengan pemerintah atau kelompok pendukung," tuturnya.

Hasan menambahkan semua pihak semestinya mengedepankan sikap kenegarawanan yang menjunjung tinggi perbedaan pendapat atau pandangan sebagai bagian ikhtiar mengokohkan persatuan bangsa di tengah polemik soal pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Semuanya legitimate sebagai alasan menolak atau mendukung," katanya.

FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 pada Rabu (29/3) malam karena alasan "kondisi terkini” di Indonesia.

Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Tanah Air muncul gelombang penolakan dari berbagai pihak, termasuk sejumlah kepala daerah, terhadap kedatangan Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 Tahun 2023.

Piala Dunia U-20 di Indonesia seharusnya digelar di enam kota pada 20 Mei hingga 11 Juni. Hanya saja, rencana tersebut batal digelar yang diawali dengan pembatalan undian yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023