Belitung (ANTARA) - Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melarang masyarakat, yang menemukan mortir aktif diduga sisa Perang Dunia (PD) II, tidak mengangkat peluru tersebut karena dapat membahayakan diri sendiri dan sekitar.
Komandan Kompi Batalyon B Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung Iptu Yudi Firmansyah di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Minggu, mengatakan hal itu guna menanggapi temuan puluhan mortir aktif di tempat pengepul barang bekas di Jalan Pasir Putih, Desa Air Raya, Sabtu malam (8/4).
"Kami juga sudah memasang garis polisi di lokasi pengepul barang bekas yang diketahui ada puluhan mortir aktif agar masyarakat tidak mendekati," kata Yudi.
Dia juga mengimbau para nelayan jika menemukan mortir aktif di laut untuk tidak langsung diangkat, karena peluru itu diduga dapat meledak kalau tidak profesional saat pengangkatan.
Baca juga: Brimob Polda Babel evakuasi mortir sisa Perang Dunia II
Satbrimbob Polda Kepulauan Babel berkoordinasi dengan Polresta Pangkal Pinang untuk mengevakuasi 20 mortir ke tempat yang lebih aman supaya tidak membahayakan masyarakat.
Sebelumnya, Detasemen B Satbrimob Polda Kepulauan Babel menerima laporan soal penemuan sebanyak 20 mortir yang diduga masih aktif di tempat pengepul barang bekas.
"Sebelumnya, pihak Polres Belitung menginformasikan kepada kami terkait adanya temuan 20 buah mortir ini," kata Yudi.
Baca juga: Brimob mengamankan mortir yang ditemukan petani di Tasikmalaya
Pengepul barang bekas bernama Ataqwa (53) mengaku mendapatkan 20 buah mortir tersebut dari seorang nelayan di Desa Suak Gual, Selat Nasik.
"Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya, kemudian saya datang dan membelinya," kata Ataqwa.
Berdasarkan keterangan sang penjual, sebanyak 20 buah mortir tersebut ditemukan saat yang bersangkutan sedang menyelam mencari teripang di perairan Pulau Sumedang, Membalong.
"Mereka dapat saat menyelam di dasar laut, kemudian dilakukan pengangkatan. Di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," ujar Ataqwa.
Baca juga: 20 mortir aktif ditemukan di tempat pengepul barang bekas di Belitung
Pewarta: Kasmono
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023