Jenewa (ANTARA News) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Senin, menyetujui 11 tahun perjuangan Tajikistan untuk bergabung ke badan perdagangan global PBB, membuka jalan bagi negara Asia Tengah itu untuk menjadi anggota ke-159.
Presiden Tajikistan Emomali Rahmonov memuji langkah tersebut pada sebuah upacara di Jenewa, menggambarkannya sebagai "sebuah tonggak dalam sejarah Tajikistan."
Negara ini akan menjadi anggota resmi 30 hari setelah meratifikasi kesepakatan, sesuatu harus dilakukan pada 7 Juni 2013, kata WTO.
Keputusan untuk mengizinkan Tajikistan menjadi negara kedua di Asia Tengah yang bergabung dengan badan perdagangan PBB setelah Kyrgyzstan, diperkirakan setelah kelompok kerja WTO menyetujui persyaratan masuk pada Oktober.
Sebagai bagian dari perjanjian aksesi, Tajikistan sepakat untuk melakukan serangkaian komitmen guna lebih membuka rezim perdagangan dan mempercepat integrasi di perekonomian dunia.
Negara, yang telah mencari keanggotaan WTO sejak 2001 itu, telah sepakat untuk menerapkan rata-rata tarif impor maksimum sebesar 8,0 persen, dengan tanpa tambahan bea atau biaya.
Tajikistan juga berjanji untuk menghapus praktek-praktek yang membatasi hak untuk mengimpor barang, dan menerapkan komitmen WTO secara merata di seluruh negeri, termasuk di zona ekonomi khusus dan wilayah perbatasan.
Rahmonov mengatakan, pengajuan untuk bergabung dengan WTO adalah "langkah tepat untuk maju bagi Tajikistan karena berubah menjadi sebuah ekonomi pasar," menekankan keanggotaan akan membantu mendorong "pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran."
Direktur Jenderal WTO Pascal Lamy dikutip AFP juga memuji kesepakatan itu, menunjukkan bahwa Tajikistan menandai "sebuah jalan menuju ekonomi dunia."
"Untuk WTO, itu adalah langkah menuju universalitas dan tanda keyakinan dalam nilai-nilai dan manfaat dari sistem perdagangan multilateral," katanya menambahkan.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012