Alokasi anggaran untuk keperluan seleksi nasional tersebut sebesar Rp100 miliar sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan Kemendikbud mengalokasikan dana sekitar Rp100 miliar dalam APBN 2013 untuk keperluan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.
"Alokasi anggaran untuk keperluan seleksi nasional tersebut sebesar Rp100 miliar sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran," kata Djoko Santoso seusai konferensi pers peluncuran SNMPTN 2013 di Jakarta, Senin.
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan amanah undang-undang bahwa pendidikan di Indonesia harus berkeadilan dan menjamin bahwa siapa saja dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
"Selama ini kan yang jadi hambatan itu baru mau masuk perguruan tinggi saja sudah kepikiran bayar uang pendaftaran," ujar Nuh.
Sedangkan rektor, kata dia, tidak berani menjamin kalau peserta yang membayar pendaftaran akan diterima di perguruan tinggi.
Di sisi lain, kata dia, pelaksanaan seleksi nasional tersebut bisa menjadi data kolektif sebagai acuan pemetaan peserta didik. Pemetaan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan.
"Coba kami titip beberapa soal, tentu kerahasiaannya tetap dijaga. Dari soal tertentu itu bisa dipakai untuk melihat seberapa jauh tingkat kreativitas, kecintaan bangsa hingga solidaritas terhadap tanah air. Meskipun ini dari sisi pengetahuan, paling tidak kita bisa mendapatkan persepsi," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan kuota penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan pada SNMPTN 2013 itu sebesar 60 persen untuk seluruh Indonesia dan seleksi jalur mandiri dengan kuota sebanyak 40 persen.
"Dalam seleksi kali ini, akreditasi sekolah tidak menentukan jumlah siswa yang boleh mendaftar. Pada SNMPTN 2012, Akreditasi sekolah menentukan jumlah siswa yang boleh mendaftar misalnya sekolah terakreditasi A kuota sebesar 50 persen, B sejumlah 35 persen, C sebanyak 15 atau bahkan 5 persen," ujar dia.(A063)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012