Jakarta (ANTARA News) - Menteri koordinator politik hukum dan keamanan Djoko Suyanto saat menyampaikan kuliah umumnya di Rajaratnam School of International Studies, Singapura, Senin, mengatakan proses demokrasi di Indonesia telah menciptakan pertumbuhan ekonomi naik dengan mengesankan dan stabil.

Dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin, Djoko Suyanto menegaskan, berbeda dari anggapan umum, dinamika dari kebebasan berserikat ternyata tidak berelasi secara negatif dengan tingkat produktivitas buruh, malahan menjadi aspek bermartabat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indonesia, dijelaskan oleh Menkopolhukam kepada para kalangan akademisi Singapura, adalah satu dari sedikit negara yang mampu bertahan dari krisis ekonomi dunia. �Tingkat produktivitas buruh menyumbang secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Mengutip Mohammad Hatta, di awal kuliahnya Djoko Suyanto menekankan, demokrasi adalah sebuah ideal yang sejak mula diperjuangkan Indonesia. Hatta, salah satu pendiri republik Indonesia, segera setelah merebut kemerdekaan, menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia hanya bisa langgeng dalam demokrasi.

Agar demokrasi Indonesia dapat menyumbang pada kesejahteraan, lanjut dia, maka ia harus membuahkan institusi-institusi publik yang transparan, akuntabel dan dengan governance yang baik. Demokrasi juga harus memungkinkan partisipasi publik yang makin besar dalam pembuatan kebijakan publik dan dalam mengawasi pelaksanaannya.

Indonesia tidak membutuhkan orang kuat, melainkan pemerintahan yang efektif dengan civil society yang kuat, katanya.

Lebih lanjut, Menko Polhukam RI menyatakan, demokrasi Indonesia yang sehat dan bersahabat dan ditopang ekonomi yang kuat, adalah sumber dari pengaruh penting Indonesia pada negara-negara ASEAN dan stabilitas kawasan. Namun ia mengingatkan, demokrasi tidak bisa ditanam dari luar pagar. Pemajuan demokrasi dan hak asasi di satu bangsa pada hakekatnya ditentukan oleh kemauan dan dialektika dalam bangsa itu sendiri.

Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University ini dihadiri oleh mahasiswa, pengajar, akademisi, pengusaha, politisi, dan pejabat pemerintahan Singapore. Nampak hadir, Acting Minister for Social and Family Development Singapore, Chan Chun Sing, dan Chief of Defence Force LG Neo Kian Hong.

Sebelum acara, Menko Polhukam telah memenuhi undangan makan pagi dari Deputi Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean.

Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2012